Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT PLN (Persero) pererat kolaborasi mereka dalam upaya transisi energi menuju industri hijau, sejalan dengan peta jalan keberlanjutan masing-masing perusahaan untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia dan mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada tahun 2050.
Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menegaskan bahwa sinergi antara SIG dan PLN lebih dari sekadar hubungan konsumen dan penyedia jasa, tetapi juga merupakan kemitraan dalam keberlanjutan.
“SIG dan PLN memiliki visi yang sama untuk mendorong terciptanya industri hijau melalui penggunaan listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang bergantung pada sumber daya alam dan mempercepat penurunan emisi karbon,” ujar Reni dalam keterangan tertulis saat menerima penghargaan sebagai pengguna energi berskala besar di sektor industri pada acara Enterprise Customer Gathering yang diselenggarakan oleh PLN, Senin, 15 Juli.
Reni menjelaskan bahwa SIG merupakan pengguna listrik berskala besar dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun. Di sisi lain, SIG memiliki potensi lahan yang bisa digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp).
“Kerja sama dengan PLN dalam pengembangan panel surya diharapkan dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target penurunan intensitas emisi CO2 sebesar 23,9 persen dari baseline 2019 sebagaimana tertuang dalam Sustainability Roadmap 2030 SIG,” tambahnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa acara Enterprise Customer Gathering adalah bentuk apresiasi PLN atas kerja sama dengan pelanggan industri yang telah terjalin selama ini.
“Kontribusi pelanggan sangat besar dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Harapan kami, kedekatan antara PLN dan para pelanggan enterprise dapat semakin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.
Darmawan juga menjelaskan bahwa PLN tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, tetapi juga mengembangkan bisnis beyond kWh.
“Kami mengembangkan layanan internet, fiber optic, dan green services untuk mendukung industri rendah karbon. Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami mendukung energi rendah karbon,” jelasnya.
Dengan sinergi ini, SIG dan PLN berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung transisi energi di Indonesia, meningkatkan penggunaan energi terbarukan, serta menurunkan emisi karbon secara signifikan. (Hartatik)