Jakarta – Presiden Joko Widodo membuka the Indonesian International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta pada hari Kamis, 5 September, dengan seruan kuat untuk meningkatkan kerja sama global dalam memerangi krisis iklim dan mempercepat agenda keberlanjutan internasional.
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menekankan kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi demi masa depan yang lebih hijau. Menurutnya, potensi energi hijau Indonesia yang sangat besar, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung terbesar di Asia Tenggara.
“Indonesia terbuka untuk bermitra dengan siapa pun untuk memaksimalkan potensi dunia yang lebih hijau,” kata Presiden, menggarisbawahi pentingnya akses energi hijau yang adil untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Beliau juga menekankan bahwa kemajuan yang berarti dalam mengatasi perubahan iklim akan tetap terbatas tanpa investasi yang signifikan dari negara-negara maju.
Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini merupakan pertemuan aksi iklim terbesar kedua di Asia Pasifik setelah COP29 yang akan diselenggarakan di Azerbaijan. Dengan lebih dari 11.000 peserta dari 53 negara, ISF 2024 merupakan sebuah platform untuk berbagi praktik-praktik terbaik dan memperkuat upaya dekarbonisasi global.
Menteri Koordinator Luhut Pandjaitan menekankan peran penting Indonesia dalam memajukan keberlanjutan di kawasan ini, mengacu pada sumber daya alam yang melimpah.
Ia berharap ISF akan menjadi “Davos untuk Keberlanjutan” di Asia Pasifik.
Forum yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 250 pembicara dan akan membahas pilar-pilar utama seperti transisi energi, konservasi keanekaragaman hayati, dan keuangan hijau. (nsh)
Foto banner: Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt. (Handout panitia ISF)