Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah jumlah stasiun pengisian daya kendaraan listrik (EV) menjadi 3.233 unit di tahun 2024, melonjak 299% dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 1.081 unit, yang mengindikasikan adanya peningkatan permintaan terhadap kendaraan listrik di Indonesia.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk membantu mengurangi emisi karbon di sektor transportasi, yang telah menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa sekitar 11 juta mobil mengaspal di jalan raya setiap tahunnya di Indonesia, menghasilkan lebih dari 35 juta ton emisi CO2, sementara truk-truk mengirimkan 50 juta ton emisi CO2 ke udara bebas.
Untuk itu, pemerintah memberikan insentif pajak kepada produsen mobil listrik, baik mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa PLN berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang lebih kuat di Indonesia dengan membangun infrastruktur pendukung, termasuk stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon dan, pada saat yang sama, mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target emisi nol pada tahun 2060.
Selain itu, perusahaan juga mendukung pengembangan layanan pengisian daya di rumah (home charging) yang telah berkembang pesat, melonjak 302% menjadi 28.356 unit HCS di tahun 2024 dari 9.393 unit di tahun 2023.
Selain peningkatan jumlah stasiun pengisian daya EV, konsumsi listrik EV melonjak 370% menjadi 9,1 juta kWh pada tahun 2024 dari 2,4 juta kWh pada tahun 2023. Konsumsi listrik HC juga meningkat tajam sebesar 403% menjadi 11,8 juta kWh pada tahun 2024 dari 2,9 juta kWh pada tahun 2023.
Saat ini, penjualan mobil listrik mencapai 5-6% dari total penjualan mobil di Indonesia. Pada tahun 2024, total penjualan mobil listrik mencapai 42.889 unit, atau 151,53% lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 17.062 unit dan 10.327 unit pada tahun 2022. Penjualan mobil listrik (tidak termasuk mobil listrik hibrida) mewakili 4,69% dari penjualan kendaraan nasional. (Roffie Kurniawan)