Jakarta – Sektor mineral dan batu bara (minerba) mencatat kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia pada 2023, dengan menyumbang Rp2.198 triliun atau 10,5 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp20.892 triliun. Data ini diungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam acara Minerba Expo 2024.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 November, menilai angka ini menunjukkan peran strategis sektor minerba sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
Tri menjelaskan, kontribusi besar sektor minerba selaras dengan upaya pemerintah dalam melaksanakan program hilirisasi sumber daya alam. Program ini bertujuan meningkatkan nilai tambah dari hasil tambang sebelum diekspor, sehingga memberi dampak lebih besar bagi perekonomian nasional.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen selama periode 2025-2029, yang sebagian besar akan didukung oleh penguatan sektor minerba. Tri mengingatkan bahwa sumber daya minerba merupakan aset tidak terbarukan, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan bijaksana.
Di tengah sorotan global terhadap isu lingkungan, Tri juga menekankan pentingnya menyeimbangkan eksploitasi sumber daya alam dengan pelestarian lingkungan.
“Kita harus memastikan sektor minerba tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga memprioritaskan people dan planet sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan,” tambahnya. (Hartatik)