Badan geologi temukan sumber hidrogen alami di Sulawesi Tengah

Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) mengumumkan temuan mengejutkan tentang adanya potensi hidrogen alami di Sulawesi Tengah.

“Api abadi Tanjung Api dan mata air panas di daerah One Pute terbukti mengandung gas hidrogen alami,” ungkap Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi, Edy Slameto, dalam keterangan resmi, Selasa, 25 Juni. Menurutnya, dalam upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca dan menggantikan bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih bersih, Indonesia menorehkan capaian baru.

Perubahan iklim merupakan tantangan besar yang dihadapi seluruh umat manusia, dengan kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan ekosistem menjadi masalah serius. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengembangan dan pemanfaatan energi bersih seperti hidrogen, yang potensinya menjadi semakin menarik setelah temuan hidrogen alami di Sulawesi Tengah.

Bahan bakar hidrogen dikenal sebagai sumber energi revolusioner yang bersih karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Namun, produksi hidrogen konvensional sering kali mahal dan memerlukan konsumsi energi yang besar. Temuan hidrogen alami dari proses geologi di Sulawesi Tengah membuka peluang baru yang menarik.

“Selama ini, hidrogen alami dianggap tidak dapat terakumulasi di alam. Namun, temuan akumulasi hidrogen alami di Bourekebogou, Mali, mematahkan asumsi tersebut. Hal ini mendorong perlombaan untuk menemukan hidrogen yang terakumulasi secara geologis di berbagai belahan dunia,” jelas Edy.

Menurut Edy, hidrogen alami dapat dihasilkan dari beberapa proses geologi, salah satunya adalah “serpentinisasi”. Proses ini terjadi akibat reaksi batuan ultramafik dengan air pada suhu dan tekanan tertentu, menghasilkan mineral serpentin dan gas hidrogen.

“Batuan ultramafik ini merupakan bagian dari ofiolit, fosil kerak samudera yang terangkat ke permukaan akibat proses tektonik jutaan tahun yang lalu,” tambahnya.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ditemukan potensi hidrogen alami di Sulawesi Tengah yang memiliki sebaran batuan ultramafik yang paling luas di Indonesia. Badan Geologi pada tahun 2023 melakukan survei pendahuluan di daerah One Pute Jaya, Kabupaten Morowali, dan Tanjung Api, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah untuk mengidentifikasi adanya potensi hidrogen alami. Hasil survei tersebut tidak hanya mengejutkan, tetapi juga membawa kabar baik bagi masa depan energi bersih.

“Tidak seorangpun yang menyangka bahwa api abadi Tanjung Api yang telah dicatat oleh Belanda pada tahun 1869 (sebelumnya dinamai “Kaap Api”) dan lokasi pemandian air panas yang biasa dikunjungi untuk berwisata ini menyimpan bukti kemunculan hidrogen alami di permukaan,” terang Edy

Menurut Edy, api abadi di Tanjung Api dan mata air panas di daerah One Pute memang terbukti mengandung gas hidrogen alami. Gelembung-gelembung gas yang muncul di bawah permukaan laut maupun kolam mata air adalah gas hidrogen yang berasal dari proses serpentinisasi yang terjadi di bawah permukaan bumi.

“Diperkirakan, munculnya gas hidrogen ini berhubungan dengan adanya Patahan Balantak dan Patahan Matano, yang menjadi jalur migrasi gas ke permukaan. Fenomena inilah yang menyebabkan gas hidrogen keluar di Tanjung Api dan muncul bersama mata air panas One Pute,” jelas Edy. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles