Jakarta – Emiten energi terbarukan PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), menargetkan percepatan pembangunan dua proyek pembangkit listrik, yakni Proyek Kukusan, Lampung dengan kapasitas 5,4 megawatt, serta Proyek Tomoni, Sulawesi Selatan berkapasitas 10 megawatt.
Presiden Direktur Arkora Hydro Aldo Artoko mengatakan, progress konstruksi kedua proyek tersebut, masing-masing sudah mencapai 49,9% dan 12,2% per November 2024.
Proyek Kukusan dan Proyek Tomoni ditargetkan rampung pembangunannya pada semester II 2025 dan 2026. “Kami terus mengakselerasi konstruksi proyek pembangkit listrik yang tengah berjalan,” kata Aldo dalam keterangan resmi, Kamis, 19 Desember.
Saat ini, ARKO memiliki total kapasitas terkontrak sebesar 42,8 megawatt dari tiga proyek yang telah beroperasi, yakni Proyek Cikopo, Jawa Barat berkapasitas 7,4 megawatt, Proyek Tomasa, Sulawesi Tengah berkapasitas 10 megawatt,serta Proyek Yaentu, Sulawesi Tengah berkapasitas 10 megawatt.
Total kapasitas tersebuy juga dikontribusi dari dua proyek yang sedang dalam tahap konstruksi, yakni Proyek Kukusan, Lampung dan Proyek Tomoni, Sulawesi Selatan.
Kelima proyek pembangkit listrik tersebut memanfaatkan aliran sungai langsung (run-of-river) dengan target estimasi produksi listrik tahun ini untuk ketiga proyek yang telah beroperasi sebesar 118,2 GWh dan ditargetkan akan tumbuh sebesar 49,5 persen year on year menjadi 176,7 GWh pada 2025 setelah konstruksi Proyek Kukusan rampung di tahun depan.
Aldo mengatakan, perseroan optimistis dengan pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dan berkomitmen untuk mendukung target pemerintah seperti target bauran energi, net-zero emissions (NZE), hingga swasembada energi.
“Untuk itu, kami terus melanjutkan proses konstruksi kedua proyek agar dapat segera berkontribusi bagi bauran energi Indonesia yang berasal dari EBT dan mempercepat Indonesia mewujudkan cita-cita swasembada energi,” ujar Aldo. (hs)