Jakarta – PT PLN Indonesia Power menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengkaji pemanfaatan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, Sumatera Utara. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menurunkan emisi karbon di sektor ketenagalistrikan tanpa mengurangi keandalan pasokan listrik.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, Minggu, 17 Agustus, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan mendukung transisi energi nasional.
Kajian tersebut dilakukan melalui studi kelayakan yang meliputi aspek teknis, operasional, keekonomian, hingga potensi dampak lingkungan. Tim ahli ITB telah melakukan kunjungan lapangan ke PLTU Pangkalan Susu pada 4–6 Agustus 2025. Kegiatan itu mencakup peninjauan fasilitas pembangkit, diskusi teknis, serta pengumpulan data pendukung.
“Kolaborasi dengan akademisi seperti ITB akan mempercepat transformasi energi menuju Net Zero Emission. Teknologi CCS bukan hanya solusi teknis, tetapi juga simbol inovasi dan tanggung jawab lingkungan yang kami junjung tinggi,” ujar Bernadus.
Menurut Bernadus, hasil studi kelayakan tersebut nantinya akan menjadi acuan dalam penyusunan desain teknis, estimasi biaya, serta strategi implementasi jangka panjang. “PLN Indonesia Power terus membuka ruang kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa setiap langkah menuju dekarbonisasi dilakukan secara terukur, efisien, dan berdampak nyata bagi masa depan energi Indonesia,” tambahnya.
PLTU Pangkalan Susu sendiri dipilih karena kapasitasnya yang besar dan perannya sebagai salah satu tulang punggung kelistrikan di Sumatera Utara. Dengan penerapan CCS, emisi karbon dari proses pembakaran batu bara bisa ditangkap dan disimpan, sehingga berpotensi mengurangi emisi secara signifikan.
Kajian yang tengah dilakukan ITB bersama PLN Indonesia Power juga mencakup topik detail, seperti kebutuhan steam, intensitas emisi CO₂, jalur pipa, serta lokasi penyimpanan yang potensial. Hasil dari penelitian ini akan menentukan kelayakan PLTU Pangkalan Susu menjadi proyek percontohan implementasi CCS di Indonesia.
Jika berhasil, langkah ini diharapkan menjadi titik awal penerapan teknologi serupa di pembangkit batu bara lainnya, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam agenda global menuju energi bersih. (Hartatik)
Foto banner: Nai Rungrueang/shutterstock.com