PGN genjot infrastruktur beyond pipeline di timur Indonesia untuk perkuat pasokan gas

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat jaringan gas bumi di Indonesia dengan mengembangkan infrastruktur beyond pipeline guna meningkatkan pasokan, khususnya di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur. Menurut perusahaan BUMN ini, langkah tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan energi yang semakin meningkat, terutama dari sektor industri seperti smelter.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Maret, menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur beyond pipeline merupakan solusi strategis dalam memperluas konektivitas energi.

“Kami terus membangun pipa transmisi dan distribusi gas bumi, tetapi melihat kondisi geografis Indonesia, kami juga mengembangkan infrastruktur beyond pipeline untuk memperkuat ketahanan suplai gas, terutama bagi industri di wilayah timur,” ungkap Rosa.

Salah satu infrastruktur yang tengah dipersiapkan adalah terminal penerima LNG dan LNG Hub di wilayah timur Indonesia. Infrastruktur ini akan memungkinkan distribusi LNG dari lapangan gas baru dan berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan (storage) untuk menjamin pasokan gas lebih stabil dan andal.

“Kami telah memetakan kawasan industri di Indonesia bagian Tengah dan Timur yang memiliki potensi demand besar untuk LNG. PGN siap berkolaborasi dengan pelaku industri dalam penyediaan energi yang lebih efektif dan efisien,” tambahnya.

Selain mendukung sektor industri, PGN juga berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan impor LPG dengan mempercepat pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas). Tahun 2025, PGN menargetkan pembangunan sebanyak 200.000 sambungan rumah tangga (SR), yang secara makro berpotensi mengurangi impor LPG hingga 100.000 metrik ton dan menghemat subsidi energi sebesar Rp 672 miliar per satu juta sambungan.

Sebagai bagian dari upaya transisi energi, PGN turut mengembangkan pemanfaatan limbah kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi biomethane. Proyek biomethane ini berlokasi di Sumatera, dengan rencana injeksi biomethane ke jaringan pipa eksisting.

“Inisiatif ini membuka peluang baru dalam pertumbuhan energi hijau ke depan dan sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung target dekarbonisasi nasional,” ujar Rosa.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, PGN optimistis dapat memperkuat ketahanan energi nasional serta mendukung pertumbuhan industri di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di kawasan timur yang selama ini masih membutuhkan akses energi yang lebih luas dan stabil. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles