Pengembangan Cisem Tahap 2 perkuat ketahanan pasokan gas di Jawa

Jakarta – Subholding gas Pertamina, PT PGN Tbk, mengintegrasi infrastruktur gas bumi dengan meningkatkan penyerapan gas dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD. Upaya yang dilakukan dengan dukungan fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo yang dioperasikan oleh salah satu afiliasi PGN, PT Pertamina Gas (Pertagas), terus memperkuat ketahanan pasokan gas di Jawa Tengah.

Gas bumi dari PEP Jambaran Tiung Biru mengalir melalui Pipa Gresik-Semarang (Gresem), dengan tekanan dan pembagian teknis dikelola di ORF Tambak Rejo. Selanjutnya, gas ini mengalir ke pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan sektor industri serta rumah tangga di Semarang-Demak. Pemanfaatan gas juga mencakup Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri (KI) Tambak Aji, dan KI Wijaya Kusuma melalui optimalisasi Pipa Cirebon-Semarang Tahap I (Pipa Cisem I).

“Integrasi infrastruktur ini mendukung layanan gas bumi yang lebih optimal, siap memenuhi kebutuhan besar di masa depan,” kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta dalam keterangan resmi, Minggu, 21 Juli.

Ia menambahkan, volume penyerapan gas pipa di Jawa Tengah meningkat berkat integrasi ini, menggantikan moda transportasi CNG yang digunakan sepuluh tahun lalu. Harry menjelaskan bahwa PGN berkomitmen memenuhi kebutuhan gas bumi di wilayah baru dan menyalurkan manfaat gas domestik untuk pengguna domestik, menumbuhkan titik ekonomi baru.

“Kesiapan infrastruktur sangat penting dalam menunjang kebutuhan komersialisasi gas bumi di pelanggan, dan PGN selalu menjalankan aspek-aspek keamanan dalam pengoperasian seluruh aset infrastruktur gas bumi,” tegasnya.

Pengembangan Pipa Cisem Tahap 2 yang didukung oleh APBN diharapkan menyatukan pasokan dan permintaan gas di Jawa Timur dan Jawa Barat, memungkinkan fleksibilitas operasi dan menjaga ketahanan pasokan.

“Hal ini memungkinkan adanya fleksibilitas operasi dari timur ke barat dan barat ke timur, sehingga ketahanan pasok dapat terjaga dan pemenuhan demand di Jawa bisa terlayani,” jelas Harry.

PGN terus berupaya menjaga portofolio gas bumi dalam kondisi prima serta mengembangkan layanan integratif untuk menghubungkan jaringan gas di Pulau Jawa.

“Pasokan gas bumi yang handal dan disalurkan dengan baik melalui infrastruktur pipeline maupun beyond pipeline adalah fokus kami. Dengan begitu, multiplier effect pemanfaatan gas bumi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara,” tutup Harry.

Integrasi ini juga mencakup satu pembangkit listrik, 31 industri dan komersial, serta 29 pelanggan kecil, dengan volume penyerapan di sektor industri meningkat dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles