Menhut siapkan lahan hutan untuk produksi bioethanol

Jakarta – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan bahwa Kementerian Kehutanan tengah menyiapkan kawasan hutan untuk mendukung pengembangan bioethanol dari pohon aren. Ia menyampaikan bahwa komitmen ini berangkat dari janji politik Presiden Prabowo Subianto dalam memaksimalkan pemanfaatan lahan hutan demi tujuan strategis di sektor energi dan pangan dan mencapai swasembada energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Presiden menargetkan dua juta hektare kawasan hutan dapat dimanfaatkan untuk produksi bioethanol berbasis pohon aren. Ini bukan hanya solusi energi, tetapi juga peluang peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Raja Juli Antoni dalam keterangannya pada Sabtu, 14 Desember.

Ia menekankan bahwa pohon aren memiliki potensi besar yang perlu dimaksimalkan tidak hanya dalam produksi pangan, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.

Raja Juli Antoni juga menyebut bahwa pengembangan bioethanol dari aren bisa menjadi solusi ekonomi bagi petani di kawasan sekitar hutan. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor diperlukan agar upaya ini dapat direalisasikan secara optimal.

Dalam kesempatan yang sama, konservasionis dan ahli mikrobiologi Willie Smits yang mendampingi Menhut mengapresiasi langkah pemerintah yang turun langsung untuk memastikan potensi aren sebagai sumber energi terbarukan. Willie juga menekankan pentingnya melihat pohon aren sebagai komoditas strategis yang multifungsi.

“Aren dapat menjadi kunci pemenuhan kebutuhan bioethanol nasional dan, pada saat yang sama, memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat lokal. Ini adalah peluang yang sangat besar untuk energi hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.

Rencana Presiden Prabowo untuk memanfaatkan dua juta hektare kawasan hutan sebagai lahan produksi bioethanol disebut sebagai langkah ambisius yang menjawab tantangan ketahanan energi di Indonesia.

Raja Juli Antoni optimistis bahwa pengembangan aren ini bisa berjalan seiring dengan upaya konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat. “Lahan hutan bukan hanya sebagai cadangan pangan, tetapi juga dapat menjadi sumber energi. Kami siap memfasilitasi kebijakan ini demi mencapai keseimbangan antara ekonomi, ekologi, dan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles