Harga minyak dunia menanjak, industri hulu migas diminta optimalkan produksi migas

Jakarta – Di tengah harga minyak dunia terus menanjak, industri hulu migas diminta memanfaatkan momentum tersebut untuk mengoptimalkan kontribusi penerimaan negara. Berdasarkan data SKK Migas pada 2021, penerimaan negara dari hulu migas mencapai 14,03 miliar USD atau mencapai 193 persen dari target APBN 2021 sebesar 7,28 miliar USD.

Dari sisi Reserves Replacement Ratio (RRR), pada 2021 terdapat penemuan cadangan sebesar sekitar 696 juta barrel oil equivalent secara keseluruhan. Hal ini mendorong RRR mencapai 116 persen, yang berarti penemuan cadangan lebih tinggi dari tingkat produksi.

Adapun lifting minyak atau minyak hasil produksi yang telah diolah dan siap untuk digunakan pada 2021 tercatat sebesar 660 ribu bph, lebih rendah dari target dalam APBN 2021 sebesar 705 ribu BOPD. Sementara realisasi salur gas sebesar 5.501 juta MMSCFD, lebih rendah dari target APBN sebesar 5.638 MMSCFD. Sedangkan target lifting minyak pada 2022 naik dari realisasi 2021, yakni mencapai 703 ribu BOPD dan lifting gas sebesar 5.800 MMSCFD. SKK Migas juga menetapkan target lifting minyak 2022 sebesar 703 ribu BOPD dan lifting gas sebesar 5.800 MMSCFD.

“Target ini diperlukan untuk meningkatkan produksi jangka menengah dan jangka panjang, mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD), menjaga ketahanan energi nasional, dan meningkatkan investasi,” ungkap Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dilansir dari website SKK Migas, Selasa (12/4).

Lebih lanjut, Dwi juga mengingatkan target 1 juta BOPD minyak dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 ini hanya bisa dicapai dengan dukungan semua pemangku kepentingan. Berbagai strategi diupayakan untuk mempercepat realisasi target 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD.

Di antaranya masuknya potensi dari lapangan migas nonkonvensional, optimalisasi existing asset melalui pengeboran sumur, transformasi sumber daya menjadi produksi, hingga optimalisasi pemanfaatan Enhanced Oil Recovery (EOR).

“SKK Migas terus berupaya mendorong percepatan target produksi satu juta barel minyak dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) gas. Sebab migas masih akan terus berperan dan dibutuhkan dalam pembangunan,” tukasnya. (Hartatik)

Sumber foto banner: SKK Migas

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles