ESDM: Capai target transisi energi, Indonesia butuh dana USD 1 Triliun

Jakarta – Pemerintah Indonesia membutuhkan dana sekitar USD 1 Triliun untuk mencapai target transisi energi atau target net zero emission (NZE) pada 2060, menurut pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (18/10). Dana sebesar itu terinci untuk pembangkit energi terbarukan senilai 995 miliar USD dan transmisi sebesar USD 114 miliar.

“Kebutuhan akan dukungan finansial akan semakin meningkat seiring kita menerapkan pensiun dini PLTU batubara pada tahun-tahun mendatang,” ungkap Sekretaris Jenderal ESDM Rida Mulyana melalui keterangan tertulis.

Rida menjelaskan, pendanaan transisi energi itu berasal dari berbagai sumber. Dukungan itu, kata dia, diperoleh dari blended finance, United Indonesia SDGs, Tropical Landscape Fasilitas Keuangan, investasi anggaran non-pemerintah serta pemerintah dan swasta kemitraan.

Menurut Rida, pemerintah harus meningkatkan mobilisasi semua sumber keuangan dan memperkuat kolaborasi semua pemangku kepentingan. Kolaborasi tersebut untuk memastikan semua potensi dapat dimanfaatkan.

Rida juga mengatakan pemerintah menetapkan peraturan presiden atau perpres tentang percepatan pengembangan energi terbarukan untuk penyediaan listrik. Beleid ini memungkinkan terbukanya harga yang kompetitif untuk energi terbarukan melalui transparansi mekanisme pengadaan dan pemberian dukungan pemerintah dari kementerian terkait. Langkah itu ditujukan untuk memberikan investasi energi terbarukan yang lebih baik dan kondusif. “Kami juga memberikan insentif seperti tax allowance, fasilitas bea masuk dan tax holiday,” ujar Rida.

Adapun untuk mencapai target transisi energi itu, pemerintah memiliki berbagai rencana. Di antaranya, mengembangkan energi baru terbarukan secara masif, mengurangi penggunaan energi fosil, serta menghentikan pembangkit listrik tenaga fosil. Kemudian, pemerintah memanfaatkan teknologi rendah emisi secara bertahap

Dari sisi permintaan, pemerintah akan mendorong pemanfaatan kompor listrik, baterai kendaraan listrik, biofuel, gas kota, penerapan manajemen energi, serta penerapan standar kinerja energi minimum. “Pemerintah akan mengembangkan 700 giga watt (GW) energi terbarukan yang berasal dari solar, hidro, angin, bioenergi, laur, panas bumi, serta hidrogen dan nuklir. Terdapat pula strategi penghentian PLTU batubara secara bertahap,” ucapnya.

Rida menyebut PLTU batubara akan dihentikan maksimal pada 2058. Selain itu, Indonesia berencana membangun super grid untuk menjaga sistem kelistrikan dan membuka peluang untuk mengekspor listrik ke negara ASEAN yang terhubung dengan ASEAN Power Grid. (Hartatik)

Foto banner: Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana Ministry of Energy and Mineral Resources berbicara dalam G20 Webinar Series: Achieving Global Energy Access Goals in the Decade of Action, Jumat (29/4). (Photo: Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles