Energi storage jadi penentu pengembangan ekosistem transportasi hijau

Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mendengarkan penjelasan driver ojek online tentang cara pengisian baterai motor listrik saat peluncuran swapping station di SPBU Green Energy Station Denpasar, Selasa (30/8). (Foto: Hartatik)

Jakarta – Pengelolaan penyimpanan energi (energy storage) menjadi penentu keberhasilan pengembangan ekosistem transportasi hijau, terutama kendaraan listrik. Apalagi kendaraan listrik akan menjadikan teknologi ke depan menjadi V2G atau vehicle to green.

“Kami sangat menyambut baik adanya pertumbuhan teknologi baterai, bahwa Indonesia mulai akan menguasai teknologi baterai. Kita sudah memiliki pabrik baterai yang akan mengarah pada energy storage, sejalan dengan regulator terkait yang juga mulai mengatur regulasinya,” ujar EVP Pemasaran dan Pengembangan Produk PT PLN Persero Hikmat Drajat dalam sebuah webinar, Kamis (29/9).

Menurut Hikmat, penyimpanan energi ini mengubah cara pandang dan kinerja dalam percepatan elektrifikasi dan energi yang lebih ramah lingkungan untuk sektor transportasi. PLN sebagai penyedia listrik di Indonesia, melihat beberapa hal terkait penyimpanan energi ini.

“Listrik sifatnya tidak bisa disimpan. Begitu pembangkit dibangkitkan, langsung dialirkan hingga menyala. Namun sekarang, listrik bisa disimpan. Ini adalah masa depan, bagaimana proses penyimpanan energi listrik nantinya bisa dimanfaatkan menjadi energi lainnya,” imbuhnya.

Listrik sebagai energi baru terbarukan (EBT) di sektor transportasi pun tidak bisa terelakkan. Namun, Hikmat berpendapat hal ini perlu dibarengi dengan pemerataan listrik kepada masyarakat itu sendiri.

Ia mencontohkan, saat ini pihaknya masih membangkitkan energi listrik di sejumlah daerah terpencil (remote area) masih menggunakan pembangkit listrik diesel. “Kita bertahap akan mengubah (diesel) dengan energi baru terbarukan, salah satunya dengan PLTS,” ujarnya.

Hikmat menambahkan, kebutuhan saat ini sudah banyak dalam hal penyimpanan energi. Topik soal skala ekonomi dari penyimpanan energi pun ia nilai menarik untuk didiskusikan lebih lanjut menyusul dengan kebutuhan masyarakat dengan energi listrik di berbagai keseharian, termasuk transportasi.

“Sejalan dengan upaya pemerintah dan pihak terkait lainnya yang akan segera memproduksi komponen baterai sendiri di dalam negeri,” tukasnya. (Hartatik)

Foto banner: Driver ojek online memasang baterai motor listrik untuk diisi daya pada swapping station di SPBU Green Energy Station Denpasar, Selasa (30/8). (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles