Antam minta PLN suplai listrik 150 MVA dari pembangkit EBT

Jakarta – Kesadaran mengurangi emisi gas rumah kaca di kalangan perusahaan semakin meningkat. Salah satunya PT Aneka Tambang (Antam) Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan PLN untuk suplai listrik pada Pabrik Feronikel Pomalaa di Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Operasi dan Produksi Antam, Dewa Wirantaya mengatakan dalam rilis tertulis Jumat 10/6), penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan pada 3 Juni 2022 dan menyepakati suplai listrik sebesar 150 MVA.

Langkah ini sebagai bagian dari upaya memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung pemerintah mencapai netralitas karbon pada 2060.

Menurut Dewa, dengan adanya suplai listrik ke tiga lini pabrik feronikel dari jaringan PLN ini diharapkan akan mampu mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 50 persen. Selain itu juga dilakukan pemakaian bahan bakar B30 untuk kendaraan operasional tambang, penggunaan panel surya untuk penerangan tambang di beberapa unit bisnis, serta mengganti bahan bakar dalam kegiatan pengolahan bijih nikel dari marine fuel oil menjadi dual fuel yang akan mampu mengurangi emisi pada proses produksi feronikel

Perusahaan juga berupaya menerapkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk menurunkan konsumsi energi, serta menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala yang dilakukan oleh manajer energi dan auditor energi yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk membantu proses efisiensi energi. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles