Tiga kementerian luncurkan peta jalan bangunan hijau untuk turunkan emisi

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Nasional, Senin, 14 Oktober. Peluncuran ini berkaitan dengan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, peluncuran peta jalan ini menjadi awal penerapan praktik bangunan gedung hijau yang hemat energi di Indonesia. “Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca pada subsektor bangunan gedung,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin, 14 Oktober.

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau (BGH) disusun sebagai pedoman nasional untuk mendukung upaya penurunan emisi dan efisiensi energi di sektor bangunan. Dalam pelaksanaannya, Kementerian ESDM akan berperan sebagai koordinator sektor energi untuk memastikan upaya ini sejalan dengan strategi mitigasi perubahan iklim nasional. Di sisi lain, Kemendagri akan bertanggung jawab membina Pemerintah Daerah agar kebijakan ini dapat diterapkan secara efektif di tingkat lokal.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa, “Setiap daerah akan menerapkan kebijakan ini dengan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan mereka, sehingga kebijakan bangunan hijau dapat terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah.”

Penerapan bangunan hijau adalah bagian penting dari strategi mitigasi perubahan iklim, terutama di sektor bangunan yang menyumbang sekitar 18 persen dari konsumsi energi nasional. Kementerian PUPR sendiri telah menetapkan standar bangunan hijau yang berfokus pada pengurangan konsumsi energi dan penggunaan air secara efisien.

Dalam rangka mendukung kolaborasi ini, telah ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara ketiga kementerian tersebut. MoU ini berlaku selama lima tahun dan menjadi dasar kerja sama dalam penyelenggaraan BGH serta upaya konservasi energi di tingkat daerah.

Dukungan internasional untuk dekarbonisasi bangunan

Peta jalan ini juga didukung oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Global Buildings Performance Network (GBPN), organisasi internasional yang berfokus pada dekarbonisasi sektor bangunan. Direktur Eksekutif GBPN, Peter Graham, menyatakan bahwa pihaknya siap membantu pemerintah Indonesia dalam menerapkan strategi dekarbonisasi gedung yang berbasis data dan praktik terbaik internasional.

“Peluncuran peta jalan ini merupakan langkah besar dalam strategi dekarbonisasi gedung. Kami akan mendampingi pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan rencana kerja ini, untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dari inisiatif bangunan hijau,” jelas Peter Graham.

Dengan peta jalan ini, Indonesia menargetkan penurunan emisi GRK sebesar 31,89% dari Business as Usual (BaU) pada tahun 2030, atau setara dengan 915 juta ton CO2e. Apabila didukung oleh kontribusi internasional, target ini dapat meningkat hingga 43,2%. Bangunan hijau diproyeksikan memainkan peran penting dalam mencapai target ini, seiring dengan pengurangan konsumsi energi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles