Sukses operasikan ratusan PLTS, Xurya kurangi 146.645 ton CO2 per tahun

Jakarta – Pionir dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) nasional Xurya telah mencapai total kapasitas operasional lebih dari 100 megawatt (MW) yang tersebar di 200 lokasi. Managing Director Xurya, Eka Himawan, dalam keterangannya Kamis, 9 Januari mengatakan capaian tersebut bukan hanya soal angka, tetapi juga dampak signifikan bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin transisi energi bersih, dan kami berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi tersebut. Keberhasilan ini adalah bukti dari kerja keras SDM lokal yang mampu menghadirkan perubahan,” kata Eka.

PLTS yang dioperasikan Xurya menghasilkan 164 juta kWh energi bersih setiap tahunnya, setara dengan pengurangan emisi karbon hingga 146.645 ton CO₂, setara dengan manfaat lingkungan yang dihasilkan oleh penanaman hampir 2 juta pohon selama sepuluh tahun.

“Ini adalah kontribusi nyata kami terhadap upaya global dalam mitigasi perubahan iklim. Setiap proyek yang kami jalankan dirancang tidak hanya untuk efisiensi energi, tetapi juga untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan,” tambah Eka.

Memberdayakan tenaga lokal

Selain dampak lingkungan, Xurya juga menciptakan lebih dari 2.000 lapangan kerja hijau (green jobs) di berbagai daerah, memberdayakan tenaga kerja lokal dan memperkuat ekosistem energi terbarukan nasional.

Melalui kolaborasi dengan Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia, Xurya meluncurkan program pelatihan Solar Academy Indonesia, yang hingga kini telah melatih lebih dari 100 individu di bidang teknis PLTS. Program ini bertujuan mengurangi ketergantungan Indonesia pada tenaga ahli asing sekaligus mempercepat penguasaan teknologi energi surya di tingkat lokal.

Kepercayaan terhadap Xurya juga datang dari investor internasional, dengan pendanaan baru sebesar 55 juta dolar AS yang dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund, Swedfund, Clime Capital, British International Investment, dan AC Ventures. Total pendanaan perusahaan kini mencapai 88 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Pada tahun yang sama, Xurya menerima penghargaan ESG Award 2024 dari Yayasan Kehati untuk kategori Impact Entrepreneur, serta sertifikasi B Corp, yang mengukuhkan perusahaan ini sebagai pelaku bisnis yang bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan.

Xurya tidak hanya berhenti pada pencapaian saat ini. Eka Himawan menekankan bahwa perjalanan transisi energi bersih membutuhkan inovasi, kolaborasi, dan komitmen yang konsisten.

“Kami tidak hanya menghadirkan solusi energi untuk saat ini, tetapi juga membangun pondasi yang kokoh untuk masa depan. Bersama dengan pemerintah, kami optimis dapat mendukung target emisi nol karbon dan mewujudkan masa depan berkelanjutan bagi Indonesia,” imbuh Eka. (Hartatik)

Foto banner: Ilustrasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pabrik MC Pet Film Indoesia di Kawasan Merak, yang dikembangkan Xurya, perusahaan rintisan di bidang energi terbarukan. (Xurya/handout)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles