Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, Simon Stiell, mengeluarkan seruan untuk aksi iklim yang mendesak dan ambisius untuk mempertahankan target 1,5°C dan mengatasi krisis iklim global dalam sebuah jumpa pers pada hari Jumat, 8 Desember.
Stiell membuka dengan mengingatkan betapa kritisnya situasi saat ini, dengan menekankan bahwa waktu adalah hal yang paling penting. Ia menggarisbawahi bahwa COP28 harus menjadi platform untuk mencari solusi, sebuah langkah yang menentukan untuk membebaskan semua negara dari pergolakan krisis iklim.
“Itulah fokus utama saya: solusi, akselerasi, ambisi tertinggi di COP, dan batu loncatan untuk tahun-tahun penting di masa depan. COP28 harus memberikan perubahan besar: bukan hanya ‘apa’ yang harus dilakukan oleh pemerintah, namun juga ‘bagaimana’ menyelesaikan pekerjaan,” ujarnya.
Stiell menekankan bahwa teknologi dan perangkat yang diperlukan sudah tersedia, dan mendesak para negosiator untuk menyepakati implementasinya selama konferensi berlangsung.
Menyoroti urgensi saat ini, Stiell menyatakan bahwa saat ini adalah “saatnya” bagi para pemerintah di COP28. Ia mengakui adanya opsi-opsi ambisi rendah, menengah, dan tinggi. Namun, ia tetap menekankan perlunya hasil dengan ambisi tertinggi untuk tetap berada di garis depan negosiasi agar target 1,5°C tetap terjaga.
Meskipun mengakui bahwa kompromi mungkin diperlukan, Stiell dengan tegas menyatakan bahwa tidak boleh ada kompromi dalam hal ambisi. “UNFCCC akan menjadi perantara dan penyelenggara yang jujur dalam proses ini. Kami akan memastikan bahwa semua negara memiliki tempat duduk di meja perundingan dan dapat menggunakan suara mereka sepenuhnya. Minggu ini saya tidak ingin melihat pengalihan dan taktik politik yang menyandera ambisi iklim,” ujarnya.
Stiell tidak menyukai pengalihan dan taktik politik yang dapat menghambat ambisi iklim, dan mendesak para negosiator untuk berpikir di luar kebiasaan dan merangkul pergeseran paradigma dalam aksi iklim. Ia menyatakan bahwa aksi iklim memberikan peluang yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengurangan polusi, dan peningkatan kesehatan manusia.
Sebagai penutup, Stiell menekankan bahwa aksi iklim yang berani bukan hanya sebuah keharusan, tetapi juga sebuah kesempatan bagi pemerintah untuk mewujudkan apa yang diinginkan oleh miliaran orang di seluruh dunia-peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang stabil dan mata pencaharian yang lebih baik. Saat COP28 berlangsung di Dubai, dunia menantikan dengan penuh antisipasi, berharap bahwa negara-negara akan bekerja sama untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah ini demi masa depan yang berkelanjutan. (nsh)
Foto banner: Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, Simon Stiell. (c) UN COP28 UAE