Sepanjang 2022 emisi GRK turun 118 juta ton

Jakarta – Pemerintah mengklaim telah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 118 juta ton CO2 sepanjang 2022. Angka ini melebihi target penurunan emisi tahun 2023 sebesar 116 juta ton CO2 yang sebelumnya ditetapkan.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi dalam keterangan resmi mengatakan bahwa surplus penurunan emisi sebesar 2 juta ton CO2 ini ke depan dapat diperdagangkan di pasar karbon karena Indonesia berhasil melampaui targetnya dan “sejalan dengan komitmen dan ambisi besar Indonesia dalam mengurangi emisi GRK.”

Lebih lanjut, menurutnya, sektor energi berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK sebanyak 91,5 juta ton CO2 dari total penurunan emisi tahun 2022. Hal ini dicapai melalui upaya-upaya seperti efisiensi energi, pemanfaatan energi baru dan terbarukan, penggunaan bahan bakar rendah karbon, dan penggunaan teknologi pembangkit yang lebih bersih.

Yudo menambahkan, dari tahun ke tahun, realisasi penurunan emisi GRK di sektor energi selalu meningkat. Pada 2019, realisasi penurunan emisi sebesar 54,8 juta ton CO2 dari target 51 juta ton CO2. Selanjutnya pada 2020, dari target 58 juta ton CO2, realisasi penurunan emisi sebanyak 64,4 juta ton CO2. Kemudian tahun 2021, target penurunan emisi 67 juta ton CO2 sementara realisasi 70 juta ton CO2. Terakhir, tahun 2022, target penurunan emisi sebesar 91 juta ton CO2 dengan realisasi 91,5 juta ton CO2.

“Indonesia telah menetapkan target mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih awal. Untuk mencapai tujuan ini, pendanaan dan teknologi yang terjangkau akan menjadi faktor penting yang memerlukan dukungan global,” imbuhnya.

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan kesepakatan global yang tercantum dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). Targetnya adalah mengurangi emisi GRK sebanyak 32% atau setara dengan 358 juta ton CO2 dengan upaya nasional dan sebanyak 41% atau setara dengan 446 juta ton CO2 dengan bantuan internasional pada 2030. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles