Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, pada Senin, 30 September, meresmikan Proyek Strategis Nasional pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem). Tahap yang menghubungkan Ruas Batang, Cirebon, hingga Kandang Haur, dengan total panjang 245 kilometer ini adalah bagian dari proyek yang mengintegrasikan jaringan gas bumi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Pembangunan pipa gas Cisem Tahap II menggunakan skema Kontrak Tahun Jamak berbasis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan total anggaran Rp2,7 triliun. Bahlil menyampaikan bahwa infrastruktur ini diharapkan dapat menghubungkan jaringan pipa gas yang ada di Gresik-Semarang (Gresem), serta jaringan Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ).
“Proyek ini sangat penting untuk memastikan pasokan gas yang stabil ke berbagai sektor, termasuk industri di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ujar Bahlil dalam acara peresmian di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.
Selain mendukung industri, proyek pipa gas Cisem juga ditujukan untuk meningkatkan pemanfaatan jaringan gas rumah tangga (jargas), untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada LPG, sekaligus meringankan beban biaya energi.
“Gas alam ini lebih murah dibandingkan LPG, jadi kita berupaya agar jaringan gas ini bisa masuk ke rumah tangga, sehingga tidak ada lagi keluhan harga LPG 3 kg naik,” jelas Bahlil. Pemerintah menargetkan proyek ini rampung pada semester I tahun 2026. Setelahnya, jaringan pipa ini akan memasok gas untuk sejumlah industri besar, termasuk Kilang Balongan dan Pupuk Kujang, serta jaringan gas rumah tangga di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pipa gas Cisem Tahap II merupakan kelanjutan dari Tahap I, yang telah selesai dibangun sepanjang 60 kilometer dan beroperasi pada tahun 2023. Infrastruktur ini telah memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal sejak 17 November 2023, serta Kawasan Industri Batang sejak 27 Juli 2024. Dengan rampungnya Tahap II, jaringan pipa gas diharapkan dapat mendukung distribusi gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Jawa Timur hingga ke berbagai wilayah di Sumatera.
Peresmian proyek ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Pj Gubernur Jawa Tengah, Pj Bupati Batang, Plt Dirjen Migas, Kepala SKK Migas, serta perwakilan dari PT Pertamina Group dan Kawasan Industri Terpadu Batang. (Hartatik)