PLN siapkan SDM unggul hadapi transisi energi dan tantangan iklim global

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan bahwa perusahaan BUMN ini kini tak hanya berfokus pada pasokan listrik, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan penguatan sumber daya manusia (SDM). PLN mengatakan bahwa perubahan iklim dan transisi energi, merupakan tantangan strategis yang mengubah arah bisnis perusahaan energi di seluruh dunia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pada acara Gender Summit 2025: Sustainability and Equality, Rabu, 30 April, menegaskan bahwa perusahaan tengah melakukan transformasi menyeluruh dengan membekali karyawannya kompetensi baru guna menjawab tantangan teknologi dan keberlanjutan.

“Kita menghadapi global climate change. Dulu tugas kita hanya menyediakan listrik, tapi sekarang tugas kita juga menjaga lingkungan. Sustainability kini menjadi bagian dari strategi PLN,” ujar Darmawan.

Salah satu langkah utama PLN dalam menyongsong transisi energi adalah memperkuat kapasitas SDM melalui pelatihan intensif. Pelatihan ini difokuskan pada penguasaan teknologi baru dan pengembangan kompetensi inti yang relevan di era energi bersih.

“Dalam menghadapi transisi energi, kita melakukan pelatihan bagi pegawai agar menguasai new core competencies dan new core technology know-how. Profesional di PLN yang tadinya backward-looking, kini kita bentuk menjadi forward-looking dan futuristik,” jelas Darmawan.

PLN mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut. Perusahaan juga menargetkan keterlibatan yang setara, terutama dalam mendorong perempuan untuk mengambil peran strategis dalam proses transformasi.

Tak hanya soal teknologi, PLN juga menempatkan kesetaraan gender sebagai bagian penting dari strategi transformasi perusahaan. Keterlibatan perempuan dalam program pelatihan ditingkatkan secara bertahap melalui kuota khusus, demi mencetak calon-calon pemimpin masa depan yang inklusif.

“Kami memiliki kuota untuk perempuan dalam program pelatihan ini dan angkanya terus meningkat dari hari ke hari. Edukasi dan training ini adalah cara kita menandai pemimpin masa depan PLN. Proporsi perempuan dalam pelatihan terus bertambah,” ujar Darmawan.

Transformasi ini telah membuahkan hasil. Jika sebelumnya jumlah perempuan dalam jajaran eksekutif PLN hanya berkisar 7–8 persen, kini angkanya terus meningkat secara alami dan progresif.

“Kita melihat bahwa perempuan bisa setara, bahkan lebih dari laki-laki. Proporsi perempuan di posisi eksekutif yang awalnya 7–8% kini meningkat menjadi 10%, 15%, bahkan 20%. Dan ini akan terus kami dorong,” tambahnya.

Komitmen untuk inklusi dan keberlanjutan

Dengan kombinasi antara penguatan kompetensi teknis, dukungan terhadap kepemimpinan perempuan, dan penekanan pada keberlanjutan lingkungan, PLN berharap mampu beradaptasi dan memimpin dalam era baru energi bersih.

Langkah ini dinilai krusial karena transisi energi bukan hanya soal pembangkit listrik ramah lingkungan, tetapi juga tentang kesiapan SDM yang mampu mengelola teknologi baru, membaca arah pasar, serta merespons perubahan global dengan cepat dan tepat.

“PLN bukan hanya menyediakan listrik, tapi juga menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Kami siapkan SDM untuk menjadi pemimpin yang relevan di masa depan energi hijau,” pungkas Darmawan. (Hartatik)

Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2024)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles