PLN raih hibah EUR 6,5 juta untuk penguatan pembangkit dan transmisi energi terbarukan

Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil mendapatkan hibah senilai EUR 6,5 juta dari Agence Française de Développement (AFD) dan Uni Eropa. Dalam siaran pers, Selasa, 11 Februari, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menjelaskan bahwa hibah tersebut akan digunakan untuk memberikan asistensi teknis, pelatihan peningkatan kapasitas, dan dukungan pembangunan infrastruktur pembangkit energi bersih.

Menurutnya, dana ini akan difokuskan pada pengembangan pembangkit listrik tenaga terbarukan dan peningkatan jaringan transmisi, guna mendukung target dekarbonisasi dan swasembada energi Indonesia.

“Hibah 6,5 juta Euro ini akan memperkuat upaya kami dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan teknologi terbarukan lainnya, serta mendukung penguatan jaringan transmisi yang vital untuk distribusi energi bersih secara efisien,” ujar Sinthya.

Penggunaan dana ini akan diarahkan ke dua sektor kunci, pertama, pengembangan pembangkit energi terbarukan yang mencakup instalasi dan pengoperasian fasilitas yang mampu menghasilkan listrik rendah emisi. Kedua, peningkatan infrastruktur transmisi untuk memastikan pasokan listrik terbarukan dapat terdistribusi secara optimal ke seluruh wilayah Indonesia.

“Kami berencana memanfaatkan hibah ini untuk asistensi teknis proyek-proyek energi terbarukan dan juga untuk capacity building, agar lembaga kami semakin siap mendukung agenda dekarbonisasi dan mencapai target net-zero emissions 2060,” tambahnya.

Inisiatif ini merupakan bagian integral dari program yang lebih luas dalam kerangka Indonesia Energy Transition Facility (IETF), yang dirancang untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih melalui kolaborasi pendanaan dan inovasi teknologi. Sinthya menekankan bahwa langkah ini tidak hanya membawa manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru di sektor energi hijau.

“Dukungan dari AFD dan UE merupakan sinyal kuat bahwa komunitas internasional mendukung upaya kita untuk membangun masa depan energi yang lebih berkelanjutan. Ini adalah momentum penting yang harus kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk memperkuat infrastruktur energi terbarukan di Indonesia,” jelas Sinthya.

Meskipun rincian teknis penggunaan hibah masih dalam tahap finalisasi, PLN optimis bahwa dana tersebut akan menjadi katalisator dalam mendorong percepatan pengembangan pembangkit listrik terbarukan dan jaringan transmisi yang lebih handal.

“Pendekatan ini akan membantu menciptakan multiplier effect, yang tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan efisiensi dan daya saing sektor energi,” imbuh Sinthya. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles