PLN perluas jaringan SPKLU di Kalimantan dengan jarak antar titik 40 km

Jakarta – PT PLN (Persero) terus mempercepat ekspansi infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Pulau Kalimantan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu, 19 Maret. Dengan peningkatan jumlah SPKLU yang signifikan, kini jarak antar titik pengisian hanya sekitar 40 kilometer, memastikan kemudahan akses bagi pengguna kendaraan listrik.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam kunjungannya ke Gas Insulated Switchgear (GIS) Ulin 150 kV di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengapresiasi langkah PLN dalam memperluas jaringan SPKLU. Menurutnya, lonjakan penggunaan mobil listrik di Kalimantan menuntut peningkatan infrastruktur yang lebih masif dan merata.

“Saya cukup kaget dengan tingkat pemakaian mobil listrik di Kalimantan. SPKLU meningkat sekitar 6,5 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Jika tahun 2024 hanya ada 32 unit, kini jumlahnya mencapai 209 unit,” ujar Bahlil.

Dengan total 209 SPKLU yang tersebar di 167 lokasi, PLN memastikan pengguna kendaraan listrik dapat melakukan pengisian daya dengan mudah. Peningkatan ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam transisi menuju energi bersih dan mendukung program kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).

Selain memperbanyak jumlah SPKLU, PLN juga memastikan kesiapan operasional guna mengoptimalkan layanan bagi pengguna kendaraan listrik. Saat ini, sekitar 1.660 tenaga operasional telah disiagakan untuk memastikan kelancaran layanan, termasuk fasilitas pendukung seperti aplikasi seluler dan layanan mobile charger.

Bahlil juga menegaskan bahwa kondisi kelistrikan di Kalimantan dalam keadaan aman, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025. Dengan daya mampu netto (DMN) Kalimantan mencapai 3.334 MW dan beban puncak sebesar 2.412 MW, cadangan daya mencapai 922 MW atau sekitar 38%.

“Kapasitas terpasang dibandingkan dengan beban puncak masih surplus 38%, jadi tidak ada kendala. Ketersediaan bahan bakar pembangkit seperti batu bara, gas, dan BBM juga aman untuk 20 hingga 30 hari ke depan,” jelasnya.

Secara nasional, kelistrikan juga dalam kondisi stabil dengan DMN nasional sebesar 67.415 MW dan cadangan daya mencapai 49%. Pemerintah terus mengupayakan agar ketersediaan energi, baik listrik, BBM, maupun gas, tetap terjaga menjelang Hari Raya. (Hartatik)

Foto banner: nsh/2023

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles