Jakarta – Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mengembangkan ekonomi hijau dengan mengandalkan tanaman sebagai sumber energi listrik melalui program Desa Berdaya Energi di Kelurahan Karang Asem dan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa program tersebut tidak hanya bertujuan menurunkan emisi karbon, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
“Program ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen kami terhadap environmental, social, dan governance (ESG) serta pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Iwan dalam keterangan resmi, Kamis, 1 Agustus.
Penanaman pohon multifungsi dilakukan di lahan seluas 30 hektar, termasuk tanah Sultan Ground milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Tanah Kas Desa milik Pemda DIY, serta pekarangan rumah warga. Pohon-pohon ini dikenal memiliki potensi biomassa tinggi, di mana setiap 50 ribu tanaman dapat menghasilkan 300 ton biomassa. Hingga saat ini, penanaman di Gombang dan Karang Asem telah mencapai 100 ribu bibit.
Jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain gamal (Gliricidia sepium), Gmelina, kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), dan Indigofera. Indigofera memiliki manfaat ganda sebagai pewarna batik dan pakan ternak.
“Daun tanaman multifungsi digunakan sebagai pakan ternak, sementara batangnya dikumpulkan oleh BUMDes untuk dijual ke PLN sebagai biomassa untuk cofiring pembangkit, sehingga menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat,” jelas Iwan.
Selain penanaman tanaman multifungsi, PLN EPI juga berfokus pada pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan sertifikasi serta program kesehatan untuk menurunkan tingkat stunting. Beberapa kegiatan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan termasuk penguatan posyandu dan pemberian bantuan 21 ekor kambing perah peranakan etawa yang susunya dapat memenuhi kebutuhan gizi balita di Karang Asem dan Gombang.
Lurah Karang Asem, Parimin, menyatakan bahwa kolaborasi antara PLN EPI, Kesultanan Yogyakarta, dan Pemerintah Kalurahan setempat diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penurunan emisi karbon.
“Tanaman-tanaman ini ditanam di pekarangan rumah warga, tanah kas desa, dan lahan milik Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemangku kepentingan, program Desa Berdaya Energi di Karang Asem dan Gombang diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam upaya penurunan emisi dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Parimin.
Program ini menegaskan komitmen PLN EPI dalam mendukung transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta memberdayakan masyarakat lokal dalam rantai pasok biomassa. Dengan langkah-langkah ini, PLN EPI berharap dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi terbarukan di Indonesia. (Hartatik)
Foto banner: Indigofera alopecuroides var. minor (Nicola van Berkel/wikimedia commons).