PLN dorong petani beralih gunakan listrik untuk pompa

Semarang – PT PLN (Persero) mendorong petani untuk menggunakan tenaga listrik dalam upaya peningkatan hasil panen. Menurut PLN, antusiasme petani dalam program peningkatan produktivitas dan pendapatan petani melalui program electrifying agriculture sangat tinggi. Program ini merupakan salah satu inovasi PLN dengan pemanfaatan energi listrik di bidang agrikultur, seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa program ini antara lain bertujuan untuk membantu petani yang kesulitan mendapatkan BBM karena biayanya tinggi dengan energi listrik yang lebih bersih.

Program electrifying agriculture telah dimanfaatkan oleh Kelompok Tani (Poktan) Bawang Merah Ngudi Makmur di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ilyas Suprapta, salah seorang anggota Poktan Merah Ngudi Makmur mengaku, ia dapat menekan biaya operasional hingga 90 persen setelah beralih menggunakan listrik untuk mengairi sawahnya sejak tahun 2022 lalu. Energi listrik digunakan sebagai sumber tenaga pompa air untuk pengairan.

“Sebelum ada program ini para petani kerap menghadapi kendala ketika ingin mengairi sawah mereka,” kata Ilyas, dan menambahkan bahwa biaya operasional menggunakan pompa diesel berbahan bakar minyak (BBM) sangat tinggi dan jumlah pembeliannya dibatasi. Menurutnya, dalam sekali penyiraman lahan bisa menghabiskan 1,5 hingga 2 liter per seribu meter atau sekitar Rp 20 ribu dalam jarak satu meter.

Karenanya, kehadiran program electrifying agriculture berhasil membuat Kelompok Tani Ngudi Makmur dengan 801 anggotanya mampu menghemat hingga 90 persen untuk biaya penyiraman setiap musimnya.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, AB Wahyu Jatmiko menjelaskan, hingga periode April 2023, PLN telah menyalurkan total daya 5.387.000 Volt Ampere (VA) kepada 904 pelanggan untuk membantu efisiensi operasional pelaku usaha sektor agrikultur di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. (Hartatik)

Foto banner: Dok PLN

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles