PLN batalkan pembangunan 13GW PLTU baru

Jakarta – PT PLN (Persero) membatalkan perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas mencapai 13 Giga Watt (GW). Itu artinya PLN mencegah bertambahnya emisi gas rumah kaca sekitar 1,8 miiar ton CO2 selama 25 tahun.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa selama ini PLTU terus dijadikan biang kerok atas memburuknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir. PLN terus mengevaluasi perencanaan pengadaan pembangkit listrik untuk meminimalisir kehadiran pembangkit listrik berbahan batu bara yang baru.

“Kita telah keluarkan 13 Giga Watt pembangkit listrik tenaga batu bara dari fase perencanaan,” ungkap Darmawan, dalam keterangan resmi, 14 September.

Selain itu, menurutnya, PLN juga membatalkan kontrak batu bara dari PLTU berkapasitas 1,3 GW dan diestimasikan menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih dari 150 juta ton CO2 selama 25 tahun.

Semenatara itu, PLN menambah porsi dan perencanaan pembangkit energi hijau dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PLN menargetkan ada tambahan 32 GW energi baru terbarukan (EBT) sebagai based load yang akan masuk ke dalam sistem ketenagalistrikan PLN.

“Dalam sejarah RUPTL PLN ada 51,6% penambahan kapasitas energi berbasis pada energi baru terbarukan,” imbuhnya. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles