Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dipastikan tidak bisa melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini, lantaran dinilai momennya tidak tepat.
Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo memastikan hal tersebut. Ia menuturkan momentum IPO harus mempertimbangakan dinamika pasar dan harga minyak, sebab aksi korporasi PHE di BEI harus menunggu waktu yang tepat.
“IPO PHE direncanakan terlaksana pada tahun ini. Tapi kita akan tunda listing-nya PHE,” ungkap pria yang akrab disapa Tiko dalam keterangan resmi.
Menurutnya, melantai di bursa saham perlu moment yang tepat untuk meningkatkan nilai jual PHE sebelum melakukan go public. Saat ini PHE akan difokuskan untuk optimalisasi operasional. Salah satunya dengan mengeksplorasi sumur minyak baru. Maka dari itu, PHE akan lebih mencari partner investasi.
“Kita fokusnya akan ganti untuk lebih cari partner investasi. IPO-nya kita tunda dulu, enggak tahun ini (IPO),” imbuhnya.
Sebagai informasi, PHE bakal melepas sahamnya sekitar 5 hingga 10 persen saham kepada publik dalam penawaran umum saham perdana di BEI yang ditargetkan tahun ini.
Rencana bagian saham yang ditawarkan pada publik itu lebih rendah dari porsi saham yang sempat disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada 10 April 2023. (Hartatik)