Jakarta – PT PGN Tbk (Perusahaan Gas Negara) mengoptimalkan regasifikasi LNG (Liquefied Natural Gas) sebagai solusi strategis untuk mendukung kebutuhan gas industri nasional, dikatakan perusahaan tersebut, Senin, 6 Januari. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kendala penurunan pasokan gas pipa di berbagai wilayah strategis, seperti Sumatera bagian tengah, Lampung, dan Jawa bagian barat.
“Pasokan gas bumi yang berkelanjutan adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan industri nasional. Di tengah penurunan pasokan gas pipa, kami mengandalkan regasifikasi LNG untuk memastikan kebutuhan energi pelanggan tetap terpenuhi,” ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, dalam siaran pers, Senin, 6 Januari.
Sejak pertengahan 2024, PGN mulai mendistribusikan gas hasil regasifikasi LNG yang bersumber dari alokasi domestik, termasuk Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro. Langkah ini menjadi jawaban atas tantangan ketersediaan gas pipa yang diperkirakan semakin kritis pada 2025.
“Dengan regasifikasi LNG, kami telah berhasil menyalurkan energi yang andal kepada pelanggan, termasuk melalui tiga kargo alokasi LNG domestik yang diberikan pemerintah,” jelas Fajriyah.
Regasifikasi LNG, yang mengubah LNG kembali menjadi bentuk gas, memungkinkan PGN menjangkau pelanggan di wilayah yang sulit dijangkau jaringan pipa konvensional. Teknologi ini tidak hanya memberikan fleksibilitas, tetapi juga memastikan keberlanjutan energi bagi sektor industri yang menjadi tulang punggung ekonomi.
PGN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan regulator untuk memastikan kebijakan strategis mendukung ketahanan energi nasional. Menurut Fajriyah, kolaborasi ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri dan pasokan energi yang tersedia.
Meski gas hasil regasifikasi memiliki struktur biaya yang berbeda dibandingkan gas pipa, PGN tetap berkomitmen menjaga keekonomian dan daya saing pelanggan. Solusi inovatif terus dikembangkan agar industri tetap mendapatkan gas bumi dengan harga kompetitif tanpa mengorbankan keberlanjutan.
“Gas bumi hasil regasifikasi LNG memiliki tantangan tersendiri dalam hal biaya, tetapi kami berupaya keras agar pelanggan tidak merasakan dampak signifikan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan industri nasional,” ungkap Fajriyah.
Dengan regasifikasi LNG sebagai solusi utama, PGN berharap dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mandiri energi, sekaligus memastikan industri tetap kompetitif di kancah global. (Hartatik)