Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam keterangan pers, Selasa, 11 Maret, memastikan kelanjutan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) di wilayah Sunda Asri sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi industri energi nasional. Proyek ini memasuki tahap krusial pada tahun 2025 dengan rencana pengeboran sumur appraisal untuk memastikan kesiapan reservoir dalam menyimpan karbon dioksida (CO2).
“Untuk tahun ini, kami telah mengalokasikan investasi sebesar USD 50 juta guna pemboran sumur appraisal sebagai langkah awal proyek CCS Sunda Asri,” ujar Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Danusaputro.
Dalam pengembangannya, proyek CCS Sunda Asri tak hanya menjadi solusi dekarbonisasi domestik tetapi juga berpotensi melayani kebutuhan penyimpanan karbon dari negara lain. Singapura, yang tengah mencari solusi penyimpanan karbon lintas negara, disebut sebagai salah satu calon pelanggan utama. Indonesia dan Singapura telah menandatangani Letter of Intent (LoI) pada 9 Februari 2024 yang membuka peluang kerja sama dalam pengelolaan emisi karbon dengan mekanisme CCS lintas batas.
Dalam kesepakatan tersebut, kedua negara menegaskan komitmen untuk mengembangkan CCS sebagai strategi utama dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan industri. Pemerintah Indonesia pun telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2024 sebagai payung hukum penyelenggaraan kegiatan CCS, termasuk penyediaan kapasitas penyimpanan karbon untuk mitra internasional.
Selain Singapura, proyek CCS ini juga menarik minat perusahaan energi global. Pertamina telah menandatangani Framework Agreement for CCS Hub Development bersama ExxonMobil Indonesia dan Korea National Oil Corporation (KNOC). ExxonMobil akan berperan sebagai penyedia teknologi, sementara KNOC akan bertindak sebagai pengguna fasilitas penyimpanan karbon. Pertamina, dalam kapasitasnya sebagai BUMN, dipercaya mengelola reservoir penyimpanan karbon yang akan beroperasi di Sunda Asri.
Dengan proyeksi Final Investment Decision (FID) yang ditargetkan rampung pada 2026, keberhasilan proyek CCS Sunda Asri akan sangat bergantung pada dukungan regulasi dan penyelesaian aturan turunan yang tengah disusun pemerintah. PHE berharap kebijakan terkait dapat segera diterbitkan agar investasi dan kerja sama internasional yang telah terjalin dapat terealisasi sesuai target.
“Kami optimistis proyek ini dapat berjalan sesuai rencana dengan dukungan regulasi yang jelas dan kerja sama strategis dengan mitra internasional,” kata Dannif.
Menurutnya, proyek CCS Sunda Asri diharapkan menjadi model pengelolaan emisi karbon yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari industri energi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui kerja sama lintas negara dalam penyimpanan karbon. (Hartatik)
Foto banner: shutterstock