PBB sorot NDC, desak negara-negara dunia lakukan aksi nyata atasi pemanasan global

Jakarta – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menyoroti komitmen negara-negara dalam mengurangi emisi gas rumah kaca melalui Nationally Determined Contributions (NDC). Laporan tahunan dari badan perubahan iklim PBB, UNFCCC, menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan komitmen dari berbagai negara, target pengurangan emisi global saat ini baru mencapai 2,6 persen dari tingkat emisi 2019 hingga 2030.

Angka ini jauh dari rekomendasi ilmuwan, yang menetapkan pengurangan emisi sebesar 43 persen demi membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius, sebagaimana diamanatkan dalam Perjanjian Paris. Sekretaris Jenderal UNFCCC, Simon Stiell, menggarisbawahi bahwa langkah-langkah ambisius sangat diperlukan untuk menangani krisis iklim ini.

“Rencana iklim nasional yang ada masih sangat jauh dari cukup untuk mencegah dampak pemanasan global yang bisa menghancurkan perekonomian dan mengancam mata pencaharian miliaran orang,” ungkap Stiell dalam keterangan resmi, Senin, 28 Oktober.

Pertemuan COP29 yang akan diselenggarakan November mendatang di Baku, Azerbaijan, disebut sebagai peluang penting bagi negara-negara untuk mengajukan target NDC baru dan memperkuat komitmen mereka. Para ahli menekankan bahwa keberhasilan COP29 akan sangat bergantung pada negosiasi untuk membangun sistem perdagangan emisi global yang efektif, serta pemenuhan janji pendanaan iklim sebesar 100 miliar dolar AS per tahun bagi negara berkembang.

Direktur Global NDC Partnership, Pablo Viera, menilai pentingnya memastikan NDC tidak hanya berisi target tetapi juga strategi untuk menarik investasi publik dan swasta.

“Beberapa negara ingin memastikan bahwa NDC mereka memiliki elemen yang menarik bagi pendanaan global, termasuk sektor swasta,” ujar Viera.

Negara-negara berkembang mengandalkan dana ini untuk mengimplementasikan proyek hijau yang mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Viera juga menekankan bahwa dukungan keuangan dari negara maju harus digunakan sebagai katalis untuk mendorong aksi nyata.

Dengan tenggat waktu pembaruan NDC pada Februari tahun depan, semua mata tertuju pada COP29. Kesepakatan ambisius diharapkan mampu mendorong aksi nyata, bukan sekadar komitmen di atas kertas. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles