Jakarta – Tiga badan usaha milik Negara (BUMN) yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mendapat suntikan dana pinjaman total Rp 1,4 triliun dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dikutip melalui Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2023, dana tersebut merupakan penerusan pinjaman untuk untuk pembiayaan proyek (project loan).
Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo mengatakan akhir Desember bahwa project loan tersebut berasal dari pinjaman luar negeri yang dilakukan pemerintah pusat melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) kemudian dipinjamkan kembali ke BUMN.
“Penerusan Pinjaman ini dilakukan dalam Perjanjian Penerusan Pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) yang dilakukan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB),” ujar Yustinus melalui keterangan resmi.
Sementara itu, ada tujuh project loan BUMN yang mendapat pendanaan pinjaman tersebut berdasarkan KEM PKF 2023. Ketujuh proyek itu dijalankan oleh PLN (2 proyek), Pertamina (1 proyek) dan PT SMI (4 proyek). Adapun pembangunan infrastruktur dan ketenagalistrikan yang masuk dalam pembiayaan tersebut di antaranya, penyelesaian proyek-proyek pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
Proyek-proyek tersebut mendukung pencapaian target bauran EBT sebesar 23% pada 2025. Selain itu, penerusan pinjaman ini juga sebagai bentuk pengembangan pembiayaan inovatif dan ekonomi hijau, terutama dalam menanggulangi dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Misalnya, proyek pendanaan yang dilaksanakan oleh PT SMI di antaranya digunakan untuk proyek Geothermal Resource Mitigation, Regional Infrastructure Development Fund, dan SDG Indonesia One-Green Finance Facility (SIO-GFF). (Hartatik)