Jakarta – IDXCarbon, yang juga dikenal sebagai Indonesian Carbon Exchange (Bursa Karbon Indonesia), mengumumkan rencananya pada hari Senin, 13 Januari, untuk meluncurkan perdagangan karbon internasional pertama pada tanggal 20 Januari 2025, yang menampilkan unit karbon yang bersumber dari Indonesia.
IDXCarbon adalah operator bursa karbon dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seperti yang ditunjukkan di situs resminya, IDXCarbon telah mulai menawarkan untuk mengizinkan entitas internasional untuk berpartisipasi dalam perdagangan kredit karbon, yang disahkan oleh otoritas Indonesia.
“Pembukaan pasar internasional untuk pertama kalinya ini direspons secara positif dengan antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak. Kami menerima banyak pertanyaan dari media asing dan calon pembeli asing,” kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
“Indikasi proyek yang akan diberikan otorisasi adalah proyek-proyek milik grup PLN yang sudah terdaftar di SRN dan IDXCarbon,” katanya.
Proyek-proyek tersebut antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Priok Blok 4 dan proyek konversi dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Single Cycle menjadi Combined Cycle (Add-On) PLTGU Grati Blok 2.
Kedua proyek ini dimiliki oleh anak perusahaan PLN, PT PLN Indonesia Power.
Proyek potensial lainnya adalah Combined Cycle Block 2 PLN NP UP Muara Tawar, yang dikonversi dari pembangkit listrik siklus tunggal. (Roffie Kurniawan)