Jakarta – Greenpeace telah mengumumkan niatnya untuk mengajukan banding atas keputusan dewan juri di North Dakota yang memutuskan bahwa entitas Greenpeace bertanggung jawab atas ganti rugi sebesar lebih dari USD 660 juta. Keputusan tersebut diambil dalam kasus yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh tahun antara Greenpeace dan perusahaan minyak besar Energy Transfer, namun Greenpeace menegaskan bahwa perjuangan mereka masih jauh dari selesai.
Dalam situs web mereka pada tanggal 20 Maret, Greenpeace USA mengatakan bahwa keputusan tersebut menegaskan kembali keyakinan mereka bahwa gugatan tersebut tidak beralasan dan merupakan upaya yang lebih luas untuk membungkam aktivisme lingkungan.
“Kami sangat yakin dengan pembelaan hukum kami. Kami percaya bahwa hukum sepenuhnya berpihak pada kami. Kami percaya pada apa yang kami lakukan di Standing Rock, dan pada akhirnya kami akan menang melawan gugatan yang tidak beralasan ini,” demikian pernyataan Greenpeace dalam menanggapi putusan tersebut.
Gugatan yang ditujukan untuk membungkam perbedaan pendapat
Gugatan ini bermula dari keterlibatan Greenpeace dalam protes terhadap Dakota Access Pipeline (DAPL) di Standing Rock, di mana upaya perlawanan yang dipimpin oleh masyarakat adat berusaha untuk menghentikan pembangunan jalur pipa tersebut karena masalah lingkungan dan kedaulatan. Energy Transfer menuduh Greenpeace melakukan pencemaran nama baik dan pemerasan, sebuah tuduhan yang disebut oleh organisasi lingkungan ini sebagai penyalahgunaan sistem hukum untuk melumpuhkan perlawanan.
Greenpeace telah lama memperingatkan bahwa tuntutan hukum semacam itu, yang sering disebut sebagai Tuntutan Hukum Strategis terhadap Partisipasi Publik (SLAPP), merupakan ancaman serius terhadap hak-hak Amandemen Pertama, hak konstitusional yang menjamin kebebasan berpendapat di Amerika Serikat. “Gugatan ini dirancang untuk menakut-nakuti dan memecah belah gerakan kami,” kata Greenpeace. “Sebaliknya, yang terjadi justru sebaliknya-lebih dari 350.000 individu dan 430 organisasi telah bersuara menentangnya dalam satu tahun terakhir saja.”
Berdiri kokoh di tengah pertarungan hukum
Oscar Soria, co-CEO The Common Initiative dan mantan pemimpin Greenpeace mengatakan kepada media Inggris, The Independent, bahwa putusan tersebut merupakan “preseden berbahaya yang mengancam hak-hak dasar untuk melakukan protes damai di Amerika”. Dia mengatakan bahwa “putusan yang keterlaluan ini tidak lain adalah tirani korporat yang menyamar sebagai keadilan”.
Terlepas dari keputusan juri, Greenpeace tetap berkomitmen pada misi perlindungan lingkungan dan aktivisme. Organisasi ini menyoroti dukungan yang tak tergoyahkan dari komunitas globalnya, dan memuji para pendukungnya yang telah mempertahankan kemampuannya dalam melawan tantangan hukum sambil melanjutkan pekerjaan advokasinya.
“Greenpeace USA didirikan berdasarkan aksi langsung tanpa kekerasan dan protes damai lebih dari 50 tahun yang lalu, dan kami telah menggunakan hak kami untuk mengekspos kerusakan lingkungan secara damai sejak saat itu,” kata organisasi tersebut. “Tidak ada ruang sidang atau pengadilan yang dapat menghentikan gerakan tersebut.”
Kedaulatan masyarakat adat dan perjuangan untuk kebebasan berbicara
Greenpeace juga menekankan implikasi yang lebih luas dari gugatan tersebut, dengan berargumen bahwa selain membatasi kebebasan berbicara, kasus ini juga berusaha untuk menghapus kepemimpinan masyarakat adat dan menulis ulang sejarah protes DAPL. Mengutip anggota Standing Rock Grassroots, Waniya Locke, Greenpeace menunjukkan perjuangan sejarah yang lebih mendalam: “Ketika Anda melihat kembali sejarah, mereka selalu berusaha memusnahkan kita.”
Organisasi ini menegaskan kembali kebanggaannya dalam mendukung perlawanan yang dipimpin oleh masyarakat adat di Standing Rock dan bersumpah untuk terus memperjuangkan keadilan lingkungan dan kedaulatan masyarakat adat.
Greenpeace tetap yakin bahwa banding pada akhirnya akan berujung pada kemenangan dan berharap kasus ini akan menjadi preseden yang melindungi para aktivis dari serangan hukum serupa di masa depan. “Dengan dukungan Anda, kami akan terus menjalankan nilai-nilai kami selama bertahun-tahun yang akan datang,” kata Greenpeace, seraya bersumpah bahwa mereka tidak akan dibungkam dan gerakan mereka akan terus berlanjut. (nsh)
Foto banner: ©Stephanie Keith/Greenpeace