Global Climate Strike serukan ancaman perubahan iklim nyaris tenggelamkan pantura Jawa

Jakarta – Sejumlah komunitas dan organisasi dari berbagai wilayah di Indonesia yang tergabung dalam Kolektif Bumi Butuh Aksi (BBA) menyuarakan keresahan terhadap ancaman krisis iklim melalui aksi Climate Strike, Jumat (23/9). Mereka menggelar aksi Jeda Iklim Global (Global Climate Strike) secara serentak di berbagai kota.

Aksi serupa juga digelar di berbagai kota di dunia untuk mendesak para pemimpin memprioritaskan masyarakat yang akan paling terdampak perubahan iklim, sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang abai dalam menghadapi ancaman krisis iklim.

“Kami memiliki keresahan yang sama tentang bumi masa mendatang, hari ini saja kita sudah dapat melihat dampak krisis iklim dari pesisir utara Pulau Jawa yang setiap tahunnya semakin tenggelam. Sudah tiga tahun sejak Climate Strike pertama di Indonesia kita menunggu langkah dari pemerintah untuk merespon keresahan kita, tapi kok sampai tahun ini mereka abai dengan ancaman nyata ini?” ujar Reka Maharwati, perwakilan Enter Nusantara menyatakan krisis iklim sudah sangat dekat, bahkan di sepanjang Pulau Jawa.

Hadi Priyanto dari Greenpeace Indonesia mengatakkan, krisis iklim semestinya menjadi titik balik untuk mengubah arah kebijakan, meninggalkan energi kotor dan praktik buruk lainnya yang semakin memperburuk krisis iklim. Menurutnya tidak ada perubahan sejak aksi dijalankan pertama kali tahun 2019. “Pemerintah terus mengabaikan dan malah membuat aturan-aturan yang menjauhkan diri dari rakyatnya. … Kami menolak hanya menjadi angka di kotak suara dan pungutan pajak, karena kami adalah rakyat yang seharusnya menjadi tuan dari pemerintah kita,” kata Hadi.

Sementara itu, Oscar Lolang, musisi dan aktivis mengatakan, aksi ini beranjak dari kekhawatiran yang sama untuk memukul mundur krisis iklim dengan cara anak muda, lewat solusi-solusi nyata dan terus menekan pemerintah dan pelaku bisnis untuk melakukan perubahan sistematis dan melakukan aksi iklim sesegera mungkin.

“Krisis iklim bikin nafas kita yang seharusnya lega dan terbuka kini terhalang, saya dan keluarga tinggal di suatu wilayah di Jabodetabek yang langitnya cukup polluted, langit kini bukan lagi biru tapi abu-abu. Something must be done,” ujar Oscar, melalui keterangan tertulis dari Greenpeace.

Kegiatan Climate strike merupakan sebuah gerakan global anak-anak muda di dunia, yang terinspirasi dari School Strike yang dilakukan oleh Greta Thunberg di tahun 2018. Di tahun ini anak-anak muda yang peduli lingkungan kembali menggaungkan pesan terkait krisis iklim tersebut. Agar gerakan ini terus berlanjut, kolektif Bumi Butuh Aksi menginisiasi kolaborasi dan saling mendukung antar komunitas/entitas/organisasi atau kelompok apapun dengan tujuan #PukulMundurKrisisIklim.

Climate Strike 2022 di Jakarta, yang diikuti lebih dari 80 organisasi dan kelompok anak muda dari berbagai wilayah di Indonesia, dimulai dari Lapangan Parkir IRTI dan diakhiri dengan penampilan musik dan berbagai kegiatan di panggung aspirasi di Taman Dukuh Atas. Aksi ini ditujukan untuk menciptakan ruang bagi masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan berbagai cara dan warna, serta bahu membahu dan berbagi api semangat untuk keberlangsungan dalam menjaga bumi ini. (Hartatik)

Foto banner: Aktivis dari Koalisi Jeda untuk Iklim, XR Indonesia, BEM FMIPA UI dan organisasi kaum muda melakukan aksi “Global Climate Strike (GCS)” di Taman Lapangan Banteng, Jakarta yang disiarkan langsung melalui reels Instagram, Jumat (23/9). (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles