BREN laporkan kinerja keuangan yang solid untuk tahun 2024

Jakarta – PT Barito Renewables Energy Tbk (IDX: BREN), perusahaan energi terbarukan terkemuka di Indonesia, mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 pada tanggal 21 Maret. Perusahaan melaporkan pendapatan sebesar USD 597 juta, EBITDA sebesar USD 515 juta, dan laba bersih sebesar USD 155 juta, yang menandai peningkatan sebesar 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables mengatakan, “Sepanjang tahun 2024, kami berhasil melewati berbagai tantangan operasional dengan tetap mempertahankan komitmen kami terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Terlepas dari kemunduran sementara dalam produksi panas bumi, portofolio energi terbarukan kami yang luas berkontribusi pada pendapatan yang stabil dan peningkatan profitabilitas.”

Dia mengatakan, segmen energi angin sangat penting, memberikan kontribusi sekitar 4% terhadap pendapatan konsolidasi. Inisiatif pengurangan biaya yang dilakukan secara disiplin telah meningkatkan marjin EBITDA menjadi 86,3%.

“Perbaikan dalam struktur biaya dan efisiensi operasional telah memperkuat fundamental bisnis kami, sehingga kami dapat menghasilkan pendapatan yang lebih kuat. Ke depannya, kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan kapasitas energi terbarukan kami dan mendukung target transisi energi di Indonesia,” ujar Hendra.

Sejalan dengan komitmennya untuk mendukung target net-zero Indonesia, Barito Renewables berhasil menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Salak, menambah 16,6 MW pada kapasitas pembangkitnya-melebihi ekspektasi awal. Perusahaan terus mengupayakan investasi strategis untuk memperluas portofolio energi terbarukannya.

Didirikan pada tahun 2018 dan berkantor pusat di Jakarta, PT Barito Renewables Energy Tbk berfokus pada pembangkit dan penjualan tenaga panas bumi dan tenaga angin di Indonesia. Sebagai anak perusahaan dari PT Barito Pacific Tbk, perusahaan ini mengoperasikan beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Wayang Windu. Berlokasi sekitar 40 kilometer sebelah selatan Bandung, Jawa Barat, fasilitas ini memiliki kapasitas listrik sekitar 230,5 megawatt (MW) dan memasok jaringan listrik Jawa-Madura-Bali (JAMALI).

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Darajat II di Garut, Jawa Barat, memiliki kapasitas uap dan listrik gabungan sebesar 274,5 MW. Pembangkit ini memasok uap panas bumi untuk pembangkit listrik berkapasitas 55 MW yang dioperasikan oleh PLN. Pembangkit ketiga adalah Salak Geothermal di Sukabumi, Jawa Barat, yang terletak sekitar 70 kilometer dari Jakarta. Fasilitas Salak memasok uap panas bumi untuk menghasilkan listrik dari pembangkit listrik berkapasitas 180 MW yang dioperasikan oleh PLN dan juga mengoperasikan pembangkit listrik tambahan dengan kapasitas gabungan 201 MW untuk jaringan listrik JAMALI. (nsh)

Foto banner: Gambar dibuat menggunakan OpenAI DALL·E via ChatGPT (2025)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles