Jakarta – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), melalui anak usaha Star Geothermal Energy dalam keterangannya, Kamis, 19 September mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) secara signifikan.
Direktur Utama Barito Renewables Energy Hendra Soetjipto Tan mengatakan, inisiatif strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal melalui proyek retrofitting dan penambahan kapasitas baru, yang tidak hanya akan meningkatkan kapasitas berbagai unit geothermal yang dioperasikan oleh Star Energy, tetapi juga mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target net zero emission.
“Dengan melakukan retrofit dan menambah kapasitas pembangkit yang ada, kami memastikan masa depan yang berkelanjutan dan efisien untuk energi bersih di negara ini,” kata Hendra. Dia menerangkan, kemitraan yang dijalin tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dalam energi panas bumi, menempatkan perseroan di posisi terdepan di industri.
Secara total, berbagai inisiatif yang diumumkan di konferensi ini diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas terpasang Star Energy Geothermal sebesar 102,6 megawatt (MW). Adapun total investasi diperkirakan mencapai USD346 juta.
Sehubungan dengan inisiatif penambahan pembangkit baru atau ekspansi, akan terdiri dari ekspansi Salak unit 7 dengan penambahan 40 MW. Dalam proyek ini, joint operation (O) dengan PT Timas Suplindo dan PT Rekayasa Industri. Proyek ini akan menambah 40 MW di lapangan panas bumi Salak dengan memanfaatkan program penataan ulang injeksi Salak.
Kedua, ekspansi Wayang Windu unit 3 dengan penambahan 30 MW. Mitra dalam proyek ini adalah PT Inti Karya Persada Teknik. Ekspansi ini akan menambah 30 MW di lapangan panas bumi Wayang Windu, mengoptimalkan fasilitas permukaan yang ada untuk meningkatkan kapasitas total.
Bersamaan dengan itu, dilakukan peningkatan kapasitas unit yang ada. Pertama, retrofit Wayang Windu Unit 1 & 2. Mitra dalam proyek ini adalah Konsorsium Fuji Electric Co. Ltd. (lead firm) dan PT Wasa Mitra Engineering Retrofit Ini bertujuan untuk meningkatkan teknologi dan efisiensi Wayang Windu Unit 1 & 2, dengan peningkatan kapasitas total pembangkit sebesar 18,4 MW. Ini akan meningkatkan kapasitas setiap unit menjadi 124,45 MW dan lebih memastikan keandalan jangka panjang pembangkit listrik.
Lalu retrofit Salak Unit 4, 5, dan 6 dengan mitra PT Fuji Electric Indonesia. Proyek retrofit Salak akan mengganti rotor turbin dan diafragma dengan desain terkini, meningkatkan efisiensi dan menambah kapasitas gabungan Unit 4, 5, dan 6 sebesar 7,2 MW.
Ketiga, retrofit Darajat Unit 3 dengan mitra PT Mitsubishi Power Indonesia. Melalui peningkatan teknologi, Retrofit Darajat Unit 3 akan meningkatkan efisiensi energi dan menambah kapasitas sebesar 7 MW, meningkatkan kapasitas total dari 122 MW menjadi 129 MW.
Perseroan juga menjalin kolaborasi layanan laboratorium, bermitra dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Kemitraan ini akan berfokus pada pengambilan sampel dan analisis fluida geothermal untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Pengembangan proyek-proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas dari 230,5 MW menjadi 278,9 MW di Wayang Windu, dari 381 MW menjadi 428,2 MW di Salak, dan dari 274,5 MW menjadi 281,5 MW di Darajat,” ungkap Hendra.
Dia menambahkan, pengembangan proyek-proyek ini sesuai dengan syarat dan ketentuan Kontrak Operasi Bersama (KOB), yang memungkinkan Star Energy Geothermal untuk meningkatkan kapasitas hingga 400 MW di Wayang Windu, 495 MW di Salak, dan 330 MW di Darajat. (hs)