Hari pertama perdagangan 2025, saham energi terbarukan cenderung menghijau

Jakarta – Saham-saham perusahaan dengan bisnis energi hijau yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis, 2 Januari, hari pertama perdagangan bursa saham Indonesia di 2025. Dari tujuh saham emiten energi yang tercatat di papan perdagangan BEI, lima diantaranya ditutup menguat, dan hanya satu saham yang berakhir di zona merah dan satu saham lainnya berakhir stagnan.

Saham PT Barito Renewables Energy (BREN) pun kembali menjadi salah satu pendorong utama bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menghijau, dengan bobot saham BREN sebesar 7,7 indeks poin.

Saham emiten konglomerasi Prajogo Pangestu ini, berakhir di level 9.475, atau naik 2,16%, dan ikut menopang IHSG yang ditutup melesat 1,18% ke posisi 7.163,20.

Selain saham BREN, saham-saham emiten energi terbarukan lainnya yang juga berakhir di zona hijau, yakni saham PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) yang berakhir menguat 9,68% di level 34, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menguat 1,42% di level 143, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) naik 0,85% di level 595, serta saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang menguat 0,53% di level 940.

Sementara itu, satu saham emiten energi terbarukan yang terjerembab di zona merah adalah PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang ditutup melemah 0,54% di level 915. Adapun saham emiten energi terbarukan yang berakhir stagnan adalah saham PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) di level 84. (hs)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles