UNDRR: Dana Kerugian dan Kerusakan telah dijanjikan, saatnya bekerja

Jakarta – Salah satu keberhasilan COP28 adalah pembentukan Dana Kerugian dan Kerusakan (Loss and Damage Fund) pada hari pertama KTT Iklim di Dubai. Dana ini dirancang untuk memberikan dukungan finansial kepada negara-negara yang paling rentan dan terkena dampak dari perubahan iklim.

Selain Dana Kerugian dan Kerusakan, terdapat kemajuan dalam kerangka kerja baru untuk tindakan adaptasi, dan pemilihan Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) dan Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) sebagai tuan rumah sekretariat Jaringan Santiago untuk “mencegah, meminimalkan, dan mengatasi kerugian dan kerusakan” akibat dampak perubahan iklim.

Kepala Cabang Pengetahuan Risiko di UNDRR, Loretta Hieber Girardet, mengatakan: “UNDRR memiliki pengalaman puluhan tahun dalam membantu negara-negara mencegah bencana. Bersama-sama (dengan UNOPS) kami akan dapat memberikan bantuan kepada negara-negara yang membutuhkan. Kabar baiknya adalah dana telah dijanjikan. Kami sudah menyediakan dukungan seperti ini, jadi ini hanya masalah untuk memulai pekerjaan”.

Dalam sebuah pernyataan bersama UNDRR dan UNOPS setelah keputusan tersebut diadopsi secara resmi, kedua organisasi tersebut mengakui: “Ada harapan yang tinggi agar jaringan Santiago dapat segera beroperasi secara penuh, memberikan manfaat yang nyata di tingkat lokal, nasional, dan regional. Dengan memanfaatkan kekuatan kami yang berbeda, keahlian teknis UNDRR, dan kapasitas operasional UNOPS, kami berjanji untuk memfokuskan upaya kami dalam menerapkan mekanisme untuk mewujudkan hal ini.”

Mengoperasikan Jaringan Santiago

Jaringan Santiago yang dibentuk pada COP 25 pada tahun 2019, membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi dampak perubahan iklim melalui dukungan teknis dari berbagai sumber. Para Pihak menyepakati pengaturan kelembagaan untuk mengoperasionalkan Jaringan Santiago untuk Kerugian dan Kerusakan. Perjanjian ini menunjukkan hubungan struktural dan fungsional antara Jaringan Santiago dan Dana Kerugian dan Kerusakan. Hingga 6 Desember 2023, dana ini telah menerima sekitar 40,7 juta dolar AS dalam bentuk janji dari Uni Eropa, beberapa negara anggotanya, Swiss, dan Inggris.

Dana Kerugian dan Kerusakan mendominasi COP 27 di Mesir setelah beberapa dekade mendapat tekanan dari negara-negara berkembang yang rentan terhadap iklim. Komite Transisi dibentuk, terdiri dari 24 anggota yang mewakili berbagai wilayah geografis. Komite ini ditugaskan untuk merekomendasikan operasionalisasi Dana Kerugian dan Kerusakan yang baru.

UNEP mendefinisikan ‘kerugian dan kerusakan’ sebagai konsekuensi negatif yang muncul dari risiko perubahan iklim yang tidak dapat dihindari, seperti naiknya permukaan air laut, gelombang panas yang berkepanjangan, penggurunan, pengasaman laut, dan kejadian-kejadian ekstrem, seperti kebakaran hutan, kepunahan spesies, dan kegagalan panen. Seiring dengan berlanjutnya krisis iklim, kejadian-kejadian tersebut akan semakin sering terjadi, dan akibatnya akan semakin parah. (nsh)

 

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles