Delegasi dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa, Kanada, pada tanggal 23-29 April 2024, untuk menghadiri Sesi ke-4 Komite Perundingan Antarpemerintah (INC-4) guna mengembangkan instrumen internasional yang mengikat secara hukum tentang polusi plastik, termasuk di lingkungan laut. Lebih dari 2.500 peserta, yang mewakili pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat sipil, entitas sektor swasta, entitas PBB, dan organisasi internasional, berkumpul untuk membahas krisis polusi plastik global yang terus meningkat.
Espen Barth Eide, Presiden Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menggarisbawahi misi pertemuan tersebut: “Ini bukan hanya perang melawan plastik; ini adalah perang melawan polusi plastik.” Fokus pertemuan ini adalah untuk membedakan penggunaan plastik yang bermanfaat dengan sampah plastik yang berbahaya, yang merupakan langkah penting ketika dunia bergulat dengan sifat ganda penggunaan plastik, yang menyoroti urgensi masalah ini.
Selama sesi tujuh hari, para delegasi bekerja dalam lima subkelompok, membahas Revisi Draf Teks dari diskusi sebelumnya di INC-3. Bidang-bidang utama yang menjadi konsensus termasuk strategi pengelolaan sampah plastik dan prinsip-prinsip transisi yang adil, yang menandakan pengakuan kolektif akan perlunya pendekatan komprehensif untuk mengatasi sampah plastik.
Namun, diskusi tersebut juga menyoroti ketidaksepakatan yang signifikan, terutama terkait regulasi polimer plastik primer dan pengelolaan bahan kimia di dalam plastik. Perbedaan-perbedaan ini menggarisbawahi sifat rumit dari polusi plastik, yang mencakup dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial, yang menekankan perlunya pendekatan yang komprehensif dan multi-dimensi.
Hasil penting dari INC-4 adalah kesepakatan untuk menggunakan hasil-hasil yang telah dikumpulkan selama sesi ini sebagai dasar untuk negosiasi di masa depan. Pembentukan kelompok perancang hukum juga diumumkan, yang akan dimulai pada pertemuan berikutnya, INC-5, yang bertujuan untuk menyempurnakan kerangka hukum instrumen baru.
Selain itu, pada penutupan pleno, juga diumumkan pembentukan dua kelompok ahli terbuka yang bersifat ad hoc dan bersifat interdisipliner. Kelompok-kelompok ini ditugaskan untuk mengembangkan analisis sumber-sumber keuangan potensial dan mekanisme untuk mengimplementasikan tujuan instrumen dan menganalisis pendekatan terhadap produk plastik yang dapat didaur ulang dan dapat digunakan kembali.
Terlepas dari kemajuan yang dicapai, beberapa delegasi menyatakan keprihatinan mereka mengenai kecepatan negosiasi dan kemungkinan tercapainya kesepakatan yang kuat pada akhir tahun 2024. Kompleksitas isu-isu yang ada mendorong adanya seruan untuk mengadakan sesi tambahan sebelum INC-5, meskipun konsensus mengenai hal ini tidak tercapai.
Pengingat akan dampaknya yang meluas menyoroti urgensi penanganan polusi plastik. Studi menunjukkan bahwa dari 10 miliar ton plastik yang diproduksi sejak tahun 1950-an, lebih dari 8 miliar ton telah menjadi sampah, dan jutaan ton lainnya masuk ke lautan setiap tahunnya. Polusi ini memengaruhi kehidupan laut dan juga telah terdeteksi di jaringan manusia, termasuk paru-paru dan darah, yang menunjukkan perlunya tata kelola global yang efektif untuk mengatasi masalah ini.
Seperti yang disimpulkan oleh INC-4, jalan ke depan penuh dengan tantangan, namun komitmen internasional yang terus berlanjut mencerminkan upaya kolektif untuk melindungi planet ini dari salah satu ancaman lingkungan yang paling persisten. (nsh)