Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Rabu, 14 Mei, melaporkan serangkaian bencana yang berkaitan dengan cuaca yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Bencana-bencana tersebut didominasi oleh tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras, banjir, dan angin kencang saat memasuki minggu kedua bulan Mei.
Tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terjadi pada Senin malam, 12 Mei, pukul 23.35 WITA, yang berdampak pada tiga desa, yaitu Ulusalu, Ulusalu Indah, dan Saloan, di Kecamatan Pana. Penilaian awal menunjukkan bahwa 13 rumah rusak: lima rusak berat, empat rusak sedang, dan empat rusak ringan. Sebanyak 31 warga telah mengungsi. Material longsor juga menutup jalan utama sehingga mempersulit akses darurat.
Pada hari Selasa, 13 Mei, kru darurat telah berhasil membuka kembali akses motor trail. Namun, curah hujan yang terus berlanjut di lokasi bencana terus mengancam terjadinya longsor susulan. Alat berat telah dikerahkan untuk mendukung operasi pembersihan jalan, dengan tindakan pencegahan keselamatan yang diprioritaskan di area-area yang berisiko mengalami longsor susulan.
Tanah longsor serupa melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur pada hari Jumat, 9 Mei, yang juga dipicu oleh hujan lebat yang berkepanjangan. Sedikitnya 68 rumah terdampak, dengan berbagai tingkat kerusakan. Tim tanggap bencana setempat telah dikerahkan untuk melakukan penilaian cepat dan tanggap darurat.
Di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, angin kencang disertai hujan lebat melanda Kecamatan Karang Baru dan Kecamatan Rantau pada hari Senin, 12 Mei, pukul 16:35 WIB. Badai tersebut merusak tiga rumah dan berdampak pada dua fasilitas pendidikan. Kru darurat melakukan operasi pembersihan dan membersihkan pohon-pohon yang tumbang dan puing-puing bangunan.
Lebih jauh ke timur, banjir melanda Kabupaten Mojokerto di Jawa Timur pada hari Senin pukul 16:00 WIB setelah curah hujan berintensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman penduduk. Dua tanggul jebol di Desa Salen, Kecamatan Bangsal, menggenangi jalan raya dan merendam sekitar 10 hektar sawah. Hingga Selasa (13 Mei), sebagian besar banjir telah surut, meskipun beberapa bagian lahan pertanian masih terendam.
BNPB mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia untuk tetap waspada terhadap meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi basah, terutama pada saat kondisi cuaca ekstrem.
“Jika hujan lebat berlangsung lebih dari satu jam dan jarak pandang di bawah 100 meter, warga harus segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” imbau Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB.
Pemerintah daerah juga diminta untuk mengkaji dan memperkuat kesiapsiagaan darurat mereka, termasuk memastikan kesiapan personil, peralatan, dan sumber daya untuk merespons ancaman yang muncul dengan cepat. (nsh)
Foto banner: Tim BPBD bersama tim gabungan melakukan upaya penanganan darurat usai angin kencang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Senin (12/5). (Sumber foto: BPBD Kabupaten Aceh Tamiang)