Saham-saham emiten dengan bisnis energi baru dan terbarukan (EBT), cenderung ditutup menguat pada akhir perdagangan awal pekan ini, Senin, 12 Agustus.
Dari 8 saham emiten energi terbarukan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 5 saham menguat. Sementara 2 saham stagnan dan 1 saham melemah.
Saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) bahkan melesat hingga 14,58%, dan menjadi saham emiten energi terbarukan dengan penguatan tertinggi sepanjang hari ini. Penguatan tersebut bahkan terpaut jauh dengan saham dengan penguatan tertinggi kedua, yakni PT Kencana Energi Lestari (KEEN), yang menguat 2,16%.
Kenaikan saham-saham emiten energi terbarukan tersebut, sejalan dengan penguatan indeks sektor energi, yang pada perdagangan hari ini menguat 3,23%. Dan menjadikan indeks sektor energi memimpin penguatan sektoral, dan mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 0,56% ke level 7.297,62.
Saham-saham energi terbarukan juga menguat, pasca Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, penerapan energi baru terbarukan akan dipercepat dari rencana saat ini.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan, percepatan di antaranya melalui RUU EBET, yang diharapkan menjadi undang-undang yang komprehensif untuk menciptakan iklim pengembangan EBT berkelanjutan.
Selain itu, Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) juga tengah dipersiapkan. Hal tersebut demi mendorong energi bersih dan energi hijau di Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan daya saing industri dan perekonomian dalam negeri.
Kementerian ESDM juga memangkas persyaratan konten lokal minimum untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi 20% dari sekitar 40% sebelumnya. Tujuannya ingin membuka investasi dalam proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT), yang mendapatkan setidaknya setengah dari pendanaan dari pemberi pinjaman multilateral atau bilateral asing. (hs)