Jakarta – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada perdagangan Kamis, 19 September, ditutup menguat 2,8% ke level 11.025. Saham emiten energi terbarukan ini ikut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) di penutupan intraday, dengan penguatan 0,97% ke level 7.905,39.
Pada perdagangan hari ini, saham BREN diperdagangkan di level 10.725 hingga 11.350, dengan nilai perdagangan Rp405,33 miliar. Dengan demikian, sejak awal tahun ini saham Barito Renewables Energy sudah menguat 47,49% dan menjadikan nilai kapitalisasi pasar emiten grup konglomerasi Prajogo Pangestu ini mencapai Rp1.474,99 triliun.
Tidak hanya saham BREN. Empat saham emiten energi terbarukan lainnya hari ini juga berakhir di zona hijau.
Keempat saham tersebut yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang menguat 0,45% ke level 1.125, saham PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menguat 0,72% ke level 695, saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) terapresiasi 2,09% ke level 975. Serta saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) naik 4,08% ke level 153.
Saham BREN ditutup menghijau pada hari ini, usai kabar rencana ekspansi bisnis yang dilakukan melalui anak usahanya Star Geothermal Energy, untuk meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) secara signifikan.
Direktur Utama Barito Renewables Energy Hendra Soetjipto Tan mengatakan, inisiatif strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal melalui proyek retrofitting dan penambahan kapasitas baru, yang tidak hanya akan meningkatkan kapasitas berbagai unit geothermal yang dioperasikan oleh Star Energy, tetapi juga mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target net zero emission.
“Dengan melakukan retrofit dan menambah kapasitas pembangkit yang ada, kami memastikan masa depan yang berkelanjutan dan efisien untuk energi bersih di negara ini,” kata Hendra dalam keterangannnya, Kamis. Dia menerangkan, kemitraan yang dijalin tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dalam energi panas bumi, menempatkan perseroan di posisi terdepan di industri. (hs)