PLN Indonesia Power akan manfaatkan JETP untuk danai proyek PLTS 500 MW di lima lokasi

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) merancang rencana ambisius untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas mencapai 500 Megawatt (MW) pada tahun 2024. Proyek PLTS ini akan tersebar di lima lokasi yang berbeda.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN IP, Bernadus Sudarmanta mengungkapkan bahwa proyek ini telah mendapatkan dukungan positif dari anggota Just Energy Transition Partnership (JETP).

“Sudah ada beberapa anggota JETP yang siap mendukung proyek PLTS 500 MW ini setelah kami melakukan sosialisasi mengenai Hijaunesia. Mereka berkomitmen sebagai salah satu standby lender, menunjukkan respons positif terhadap inisiatif proyek hijau kami,” kata Bernardus dalam keterangan resmi.

Proyek Hijaunesia, inisiatif PLN IP untuk mengembangkan energi hijau sebesar 7 GW di 108 lokasi di seluruh Indonesia, mencakup PLTS floating di tiga waduk dan PLTS land base di atas permukaan tanah. Lokasi proyek mencakup Jawa Barat dengan waduk seperti Jatigede, Gajah Mungkur, dan Kedung Ombo, sementara sisanya akan berbasis darat.

Bernardus juga mengungkapkan bahwa tahun ini PLN IP berencana untuk mengeksekusi pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 1,06 Gigawatt (GW), dengan 1 GW berasal dari PLTS dan 60 MW dari pembangkit listrik tenaga angin.

Namun, proyek Hijaunesia tidak tanpa tantangan. Bernardus menyebutkan bahwa PLN IP menghadapi kendala dalam penyediaan lahan, perizinan, dan pendanaan. Ia juga menyoroti dilema antara memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan target tarif yang diatur dalam Perpres.

“Tantangan ini membuat kami mencari solusi di antara biaya dan persyaratan konten lokal. Kami harus memenuhi aturan TKDN, namun sekaligus tetap mempertahankan target tarif yang telah diatur oleh Perpres. Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam upaya mengoptimalkan progress proyek,” jelas Bernardus.

Selain itu, PLN juga harus mengatasi tantangan sistem, karena integrasi PLTS yang bersifat intermiten dapat berdampak pada stabilitas sistem. Meskipun demikian, PLN optimis bahwa proyek ini akan memberikan kontribusi positif bagi transisi energi menuju keberlanjutan dan stabilitas ekonomi. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles