Jakarta – White paper terbaru berjudul “Indonesia’s Net Zero Emissions Journey: The Impact of Clean Energy Targets on the Oil and Gas Industry,” YCP Group, perusahaan konsultan yang fokus di Asia, mengeksplorasi perubahan yang sedang terjadi di industri ini serta berbagai tantangan yang dihadapinya.
Di tengah peningkatan kebutuhan akan inisiatif net zero emissions (NZE), industri minyak dan gas Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga relevansi mereka di era transisi energi terbarukan.
White paper ini menguraikan tantangan seperti biaya investasi yang tinggi dan kurangnya edukasi mengenai perubahan yang diperlukan untuk beralih ke energi terbarukan. Publikasi tersebut juga menawarkan solusi potensial dan peta jalan untuk perkembangan pasar energi di masa depan.
“Kami mendorong semua pemangku kepentingan untuk menjadi bagian dari gerakan perintis ini di Indonesia dan membantu membentuk masa depan energi,” ujar Partner YCP & Country Manager Indonesia, Septian Waluyan, dalam acara Leaders’ Breakfast, Kamis, 25 Juli, yang mempertemukan praktisi dan pakar terkemuka di industri minyak dan gas Indonesia untuk berdiskusi mengenai dampak transisi energi bersih terhadap industri.
Selama dekade terakhir, sektor minyak dan gas telah menjadi pemasok energi terbesar di Indonesia, menyumbang 33,4% dari total pasokan energi. Namun, kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) menurun sebesar 2,6%, sementara sektor lain tumbuh sebesar 4,2%.
Permintaan energi terbarukan tumbuh dengan CAGR 4,5%, terutama untuk energi angin dan surya, dan diprediksi akan melampaui minyak dan gas sebagai sumber energi utama. Industri minyak dan gas Indonesia tetap menjadi kontributor signifikan terhadap emisi CO2.
Perusahaan minyak dan gas memproduksi 658.540 barel minyak per hari (bopd), yang menyebabkan peningkatan emisi sebesar 13,2%, totalnya hampir 330,5 juta metrik ton. Angka ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan lebih banyak inisiatif NZE untuk mengurangi emisi karbon dari kegiatan industri.
Sementara itu, Managing Partner dan CEO Management Services YCP, Pilar Dieter, menekankan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai target NZE.
“Pemerintah di seluruh dunia telah menetapkan target Net Zero Emissions (NZE) yang ambisius, yang kemudian mendorong sektor swasta dan komunitas bisnis untuk membuat komitmen kuat dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai target NZE yang kritis, diperlukan perpaduan antara komitmen, kemitraan kolaboratif, dan inovasi teknologi,” ujarnya.
Namun, Pilar juga mengingatkan bahwa banyak rencana bisnis yang baik dapat menghadapi hambatan, mulai dari resistensi politik dan sosial hingga degradasi ekonomi yang mempengaruhi kinerja keuangan mereka, yang menyebabkan penundaan dan revisi komitmen mereka.
Transisi energi bersih di Indonesia juga menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi pemangku kepentingan energi dan bisnis lainnya. Pemain sektor publik dan swasta diharapkan mempercepat upaya mereka melalui kolaborasi publik-swasta untuk mencapai tujuan NZE.
Dengan tantangan yang ada, industri minyak dan gas Indonesia harus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap relevan dalam era energi terbarukan, sembari berkontribusi dalam upaya global mengurangi emisi dan menjaga keberlanjutan lingkungan. (Hartatik)