Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa perluasan infrastruktur jaringan gas rumah tangga (jargas) merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menekan impor LPG sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan energi. “Kami akan melaksanakan program Jargas secara masif untuk menurunkan impor LPG, salah satunya dengan penggantian sebagian penggunaan LPG dengan gas yang lebih efisien,” ujar Bahlil saat meninjau kesiapan infrastruktur energi di Cilegon, Banten, dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Maret.
Hingga saat ini, sambungan jargas baru tersedia di 86 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, walau potensi penghematan energi dapat mencapai 40% dibandingkan dengan penggunaan LPG.
Berdasarkan data ESDM, pasokan gas bumi nasional menunjukkan surplus yang signifikan dengan DMN (daya mampu netto) nasional mencapai 67.415 MW dan cadangan daya sebesar 22.135 MW atau sekitar 49%. Hal ini membuka peluang besar untuk memperluas jaringan distribusi gas ke rumah tangga. Pemerintah menargetkan pengembangan hingga 5,5 juta sambungan Jargas pada tahun 2030.
Proyek pembangunan pipa gas seperti Cirebon-Semarang (Cisem) dan Duri-Sei Mangkei (Dusem) diharapkan akan mengantarkan gas ke 300 ribu rumah tangga di sepanjang jalur Cisem dan 600 ribu sambungan di wilayah Dusem, yang pada gilirannya dapat mengurangi impor LPG hingga 550 kilotons per annum dan menghemat subsidi LPG hingga Rp5,6 triliun per tahun.
Suhartini, warga Rusun Grudo di Cilegon, merasakan langsung manfaat praktis dari penggunaan Jargas. “Kalau pakai LPG, saya harus repot bawa tabung ke warung tiap kali habis. Tapi dengan Jargas, saya bisa memasak tanpa khawatir kehabisan gas, dan biayanya pun lebih hemat, sekitar Rp30 ribu per bulan dibandingkan Rp40 ribu untuk dua kali pengisian LPG 3 kg,” ujarnya.
Perluasan jaringan Jargas ini juga didukung oleh penyediaan tenaga teknis yang memadai dan pengembangan aplikasi seluler yang memudahkan pengguna untuk mengetahui lokasi dan status antrean SPKLU, sehingga distribusi pengisian daya menjadi lebih merata.
Melalui upaya ini, pemerintah berkomitmen untuk mendukung transisi energi nasional dan memastikan pasokan energi yang andal serta efisien bagi seluruh masyarakat, khususnya dalam mendukung program mudik dan hari raya. (Hartatik)
Foto banner: ESDM/handout