Penggemar K-pop bersatu serukan fesyen mewah dukung energi bersih di COP28

Para penggemar K-pop, yang dipelopori oleh basis penggemar di Uni Emirat Arab, telah bergabung untuk menyerukan industri fesyen dukung energi bersih dan berhenti menggunakan bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam rantai pasok mereka, selama KTT Iklim COP28 yang sedang berlangsung di Dubai, demikian ungkap Kpop4Planet dalam sebuah pernyataan.

Mengekspresikan keprihatinan mereka tentang dampak industri fesyen terhadap lingkungan, para penggemar K-pop menggunakan platform media sosial, termasuk Instagram, Twitter, dan TikTok, untuk menyerukan aksi iklim yang nyata. Gerakan online global mereka bertepatan dengan pertemuan Piagam Industri Fesyen PBB untuk Aksi Iklim di COP28, yang dihadiri oleh merek-merek fesyen ternama, termasuk LVMH, Chanel, dan Dior.

Piagam Industri Fesyen, yang dirancang untuk memandu industri ini dalam mencapai emisi nol nol pada tahun 2050, telah menghadapi kritik karena kurangnya tindakan konkret, seperti yang dilaporkan oleh Vogue Business. Para penggemar K-pop mendesak rumah-rumah mode mewah untuk bergerak lebih dari sekadar tanda mata dan dukungan selebriti, dengan mendorong komitmen iklim yang tulus dan peralihan ke energi terbarukan.

Khususnya, bintang-bintang K-pop sering kali menjadi wajah dari merek-merek mewah seperti Chanel dan Dior, yang menyasar pasar anak muda di Asia. Namun, para penggemar kini menuntut agar kolaborasi ini sejalan dengan komitmen iklim yang lebih kuat di tengah meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan.

“Sebagai penggemar yang tinggal di UEA, kami berharap bahwa dengan menyebarkan kesadaran tentang aksi iklim, kami dapat berkontribusi secara positif dan menginspirasi penggemar K-pop lainnya untuk berbicara tentang isu-isu iklim,” ujar Shia, pengelola basis penggemar Seventeen di UEA.

Aksi online yang digagas oleh Kpop4Planet, sebuah platform iklim yang diprakarsai oleh para penggemar, merupakan bagian dari kampanye ‘Unboxed: High Fashion, High Carbon’. Kampanye ini menyerukan kepada rumah mode mewah untuk mengadopsi target iklim yang ambisius, yang secara khusus berfokus pada transisi ke energi terbarukan sepenuhnya pada tahun 2030, termasuk dalam rantai pasokan mereka.

Sebuah laporan dari Kpop4Planet telah memberi peringkat pada merek-merek besar seperti Chanel, Celine, Dior, dan Saint Laurent berdasarkan informasi yang tersedia untuk umum tentang target iklim dan emisi mereka. Menurut laporan tersebut, keempat merek tersebut gagal dalam komitmen iklim dan investasi dalam energi terbarukan untuk rantai pasokan mereka.

“Penggemar K-pop tidak hanya peduli dengan aktivitas idola mereka sebagai duta merek mewah, tetapi juga dengan masa depan bumi yang akan mereka warisi. Sudah waktunya bagi rumah mode mewah untuk berhenti melakukan greenwashing,” tegas Dayeon Lee, juru kampanye Kpop4Planet di Korea Selatan.

Kampanye yang diluncurkan pada bulan Agustus ini telah mendapatkan dukungan dari lebih dari 11.700 penggemar K-pop di 69 negara, yang mendesak merek-merek mewah untuk menetapkan target iklim yang lebih ambisius. Petisi ini diajukan sebagai bagian dari protes truk internasional selama Paris Fashion Week pada bulan September, dengan tanggapan minimal dari merek-merek tersebut, kecuali Saint Laurent.

Saat COP28 menandai lima tahun sejak dimulainya Piagam Industri Fesyen PBB untuk Aksi Iklim, para aktivis menyerukan komitmen iklim yang lebih ambisius dan kolaboratif untuk mengatasi kebutuhan mendesak untuk mengekang pemanasan global. Meskipun telah terjadi peningkatan sebesar 16% dalam dampak iklim yang dilaporkan sejak tahun 2020, hanya 45% penandatangan piagam yang telah menetapkan target iklim publik untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C.

“COP28 adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk menunjukkan posisi mereka sebagai pemimpin industri fesyen dengan melakukan aksi nyata untuk lingkungan. Kami tidak akan berhenti sampai kami mendengar target pengurangan emisi absolut dari merek-merek tersebut dan rencana mereka untuk beralih ke energi terbarukan,” pungkas Lee.

Kpop4Planet didirikan pada tahun 2021, sebagai organisasi iklim yang dibuat oleh dan untuk para penggemar K-pop yang mencintai bumi dan idola mereka. (nsh)

Foto banner: Truk dengan layar led di bundaran HI, Jakarta. Papan iklan di truk tersebut bertuliskan: “Merek fesyen mewah: Chanel, Celine, Dior, Saint Laurent: Stop Pakai Batu Bara. Saatnya beralih ke energi terbarukan surya dan angin!” Sumber: Kpop4Planet

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles