Jakarta – Provinsi Sumatera Utara bakal menjadi tuan rumah proyek transisi dan dekarbonisasi energi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, menurut Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan dalam pernyataan pers, Kamis (29/9).
Pembangunan 25 pabrik BioCNG oleh PT KIS Group dibangun di lahan perkebunan sawit PT United Kingdom Indonesia Plantation, Blangkahan POM, Desa Blangkahan, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. BioCNG atau biomethane merupakan hasil pemurnian biogas (pure methane), di mana senyawa gas pengotor dibuang untuk menghasilkan gas metana dengan kadar di atas 95 persen, sehingga karakteristiknya menyerupai CNG.
Direktur Bioenergi Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan, masing-masing pabrik tersebut memiliki kapasitas 15.500 M3 BioCNG per hari, dengan total 387.000 M3 BioCNG. Produksi tersebut diperkirakan akan mengurangi 3,7 juta ton Co2 per tahun dan menghasilkan 3,7 juta kredit karbon per tahun.
“Upaya yang dilakukan PT KIS Group berkontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya dalam rangka pemanfaatan energi baru terbarukkan (EBT) menjadi sumber energi,” kata Edi pada acara peletakan batu pertama proyek BioCNG Plant.
Lebih lanjut, Edi berharap proyek yang menggandeng Anglo-Eastern Plantations PLC dan PT Unilever ini dapat menjadi salah satu upaya baik dari KIS Group dalam ikut serta menyukseskan program peningkatan pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional.
PT KIS Indonesia, telah membangun lebih dari 20 pabrik biogas sejak 2012. “Bentuk kerja sama ini ditargetkan akan dilakukan commissioning pada April 2023 hingga November 2023 untuk 3 project yang akan menghasilkan volume BioCNG mencapai 1.230 MMBtu per hari, dengan nilai investasi sekitar 15 juta USD,” ungkap Edi.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT KIS Group, KR Raghunath mengatakan, telah tanda tangan kontrak untuk waktu yang panjang dengan PTPN, Ok IV AEP Group, Mahkota Group dan group lainnya untuk memasok limbah organik. Pengembangan proyek BioCNG di industri kelapa sawit juga diharapkan akan membantu perkebunan kelapa sawit mengurangi emisi karbon, mengatasi masalah limbah serta membantu industri terdekat untuk lebih memanfaatkan EBT, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan dekarbonisasi. (Hartatik)
Foto banner: Chief Executive Officer (CEO) PT KIS Group KR Raghunath meresmikan pabrik BioCNG pertama Desa Blangkahan, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (28/9). (Sumber: Dok PT KIS)