Pantura Jawa Tengah menatap masa depan maritim berbasis lanskap

Semarang – Yayasan Mercy Corps Indonesia (MCI), organisasi kemanusiaan yang berkomitmen untuk mengurangi risiko bencana dan perubahan iklim, menyelenggarakan dialog kebijakan untuk menghasilkan rekomendasi tata kelola strategi pengelolaan lansekap Pekalongan dan Jawa Tengah. Dialog kebijakan ini adalah lanjutan dari dialog yang dilaksanakan September 2022 yang lalu.

Dialog Kebijakan dengan tema “Membangun Peradaban Maritim Baru yang Kontemporer Berbasis Lansekap di Pekalongan dan Jawa Tengah” dilaksanakan pada tanggal 29-30 Mei 2023 di Semarang. Dialog ini akan menitikberatkan pada diskusi mengenai rekomendasi tata kelola strategi yang telah dirumuskan, serta pendetailan strategi tersebut ke dalam bentuk arahan program. Dengan upaya bersama dan intervensi yang tepat, diharapkan risiko banjir dan perubahan iklim di Jawa Tengah dapat dikelola dengan lebih baik untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Hasil kajian Mercy Corps Indonesia pada tahun 2021 memproyeksikan peningkatan risiko banjir rob dan limpasan hingga tahun 2035. Area DAS Kupang dan wilayah pesisir Kota dan Kabupaten Pekalongan, yang meliputi 38 desa/kelurahan, diperkirakan akan terdampak oleh banjir rob dan limpasan dengan luas minimal 5.700 hektar. Faktor-faktor seperti indeks ekstrim basah yang meningkat, penurunan intensitas hujan di musim kering, kenaikan muka air laut, dan penurunan muka tanah yang disebabkan oleh faktor alami maupun manusia, berkontribusi pada peningkatan risiko tersebut.

Salah satu temuan penting adalah penurunan muka tanah di Kabupaten Pekalongan, yang berhubungan dengan peningkatan ekstrim basah dan karakteristik pesisir. Penurunan ini terjadi dengan laju sekitar 0-34,5 cm/tahun pada tahun 2019, dengan nilai median sekitar 16,5 cm/tahun. Perhatian juga ditujukan kepada pengelolaan air yang belum optimal di Kabupaten Pekalongan, baik dalam pengendalian aliran permukaan maupun penyediaan suplai air bersih yang belum mencukupi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan intervensi yang tepat guna untuk mengurangi risiko banjir dan perubahan iklim ini.

Dalam dialog kebijakan pertama, MCI bekerja sama dengan Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan IAP Jawa Tengah, dengan tujuan merumuskan strategi bersama dalam memperkuat ketahanan banjir di wilayah Pekalongan dan Pantura Jawa Tengah, serta mengintegrasikannya ke dalam kebijakan pembangunan. Dialog yang diselenggarakan tersebut menghasilkan tiga rekomendasi dasar, yaitu penataan kawasan dan wilayah berisiko banjir; antisipasi dan penanggulangan banjir berbasis ekosistem DAS dan infrastruktur sumberdaya air; dan pendekatan kepada masyarakat terkait cara bermukim, berpenghidupan, dan sistem kesiapan dalam menghadapi banjir. (nsh)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles