Yogyakarta – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa potensi sumber daya air yang melimpah menjadi peluang penting dalam proses bisnis PLN. Menurutnya, PLN terus berinovasi dalam transisi energi salah satunya dengan mengembangkan teknologi hidrogen untuk menghasilkan listrik.
Realisasinya, PLN telah mengoperasikan 67 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan 348 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), dengan total kapasitas 5.651 megawatt (MW). Hal itu disampaikan pada acara rangkaian workshop side event menuju The 10th World Water Forum pada tahun 2024 dengan tema “Water for Shared Prosperity” yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“PLN memanfaatkan air untuk menghasilkan listrik bersih dan mampu melistriki jutaan masyarakat di seluruh Indonesia,” ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis.
Menurut Darmawan, PLN bertekad terus mengembangkan teknologi ketenagalistrikan yang berbasis hidrogen untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Dikatakannya, sebagai BUMN yang memanfaatkan air untuk proses bisnisnya, PLN telah mengedepankan tata kelola yang berkelanjutan.
Sepanjang tahun 2022, total konsumsi air PLN mencapai 24 juta metrik ton. Konsumsi air ini mayoritas digunakan untuk kegiatan operasional, baik pembangkitan maupun domestik.
“Kami mengedepankan aspek keberlanjutan dalam penggunaan air ini. Kami juga melakukan efisiensi penggunaan air sehingga bisa mengurangi volume air baku yang dikonsumsi,” jelas Darmawan.
Misalnya, dalam kegiatan operasional pembangkit, PLN menggunakan air dengan sistem closed cycle atau penggunaan kembali sehingga meminimalisir limbah. PLN juga selalu mengedepankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pemanfaatan air untuk bisa mendukung efisiensi.
Melalui prinsip 3R ini, menurut Darmawan, program efisiensi air yang dilakukan PLN mampu menurunkan pemakaian air baik untuk operasional pembangkitan maupun untuk kegiatan pendukung sebesar 23,12 juta metrik ton dari 33 pembangkit di PLN. (Hartatik)