Menteri ESDM bantah rencana penghapusan golongan listrik 450 VA

Jakarta – Hingga kini belum ada kesepakatan dengan legislatif maupun rencana dari pemerintah untuk menghapus pelanggan listrik subsidi dengan daya 450 VA dan mengubahnya menjadi 900 VA serta 1.200 VA, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (15/9).

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan usulan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR tidak bisa dijadikan patokan. “Kita baru saja naik BBM masa yang itu juga, mungkin harus dievaluasi betul. Iya usul namanya usul siapa saja boleh usul.” tegasnya.

Project Manager Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia (CASE)-Institute for Essential Service Reform (IESR) Agus P Tampubolon mengingatkan bahwa kenaikan daya listrik menjadi 900 VA tentu akan menambah beban masyarakat. “Perlu diingat juga bahwa saat ini tarif dasar listrik (TDL) rumah dengan daya 450 VA lebih murah dibandingkan rumah dengan daya 900 VA,” ungkap Agus.

Pengamat Energi Universitas Indonesia, Iwa Garniwa menilai penghapusan listrik 450 VA dan digantikan ke 900 VA akan mendorong sifat konsumtif masyarakat. Menurut Iwa, dengan konsumsi yang nantinya lebih tinggi ketika memiliki daya listrik 900 VA, maka masyarakat otomatis akan membayar listrik yang lebih tinggi.

“Berdasarkan data yang saya miliki, ada sekitar 30 juta masyarakat yang (daya listriknya) disubsidi pemerintah. Jika yang pengguna 450 VA naik ke 900 VA, dibalik itu ada potensi perilaku yang lebih konsumtif dengan menambah peralatan elektronik,” terangnya.

Lebih lanjut, Iwa menilai solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan melihat jumlah energi yang terpakai per bulannya. Ia memisalkan pelanggan yang menggunakan energi sebanyak 30 KWH per bulan mendapatkan subsidi, atau dengan kata lain jumlah pemakaian diatas 30 KWH tidak mendapat subsidi, atau membayar sesuai harga normal (keekonomian). “Saat daya beli rendah, subsidi diperlukan untuk mendorong daya beli seiring ekonomi yang makin baik,” imbuhnya.

Rencana penghapusan golongan listrik 450 VA diusulkan oleh Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah pada hari Senin (12/9). Menurutnya peningkatan golongan pengguna listrik dengan menghapus golongan 450 VA akan memberikan dampak positif baik kepada masyarakat maupun kepada PLN yang saat ini mengalami kelebihan suplai dan berpotensi besar merugikan perusahaan listrik plat merah tersebut.

Menurut Said, PLN saat ini sedang mengalami oversupply listrik sebanyak 6 gigawatt (GW). Selain itu tahun depan akan ada pembangkit listrik baru yang akan beroperasi dan mengakibatkan adanya tambahan pasokan sebesar 1,4 GW menjadi 7,4 GW. Jika listrik dari EBT itu masuk pada 2030, kata Said, kemungkinan oversupply listrik yang dihadapi PLN bisa semakin bengkak menjadi 41 GW. (Hartatik)

Like this article? share it

More Post

Receive the latest news

Subscribe To Our Weekly Newsletter

Get notified about new articles