Jakarta-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan siaran pers pada tanggal 26 Juni yang menyatakan bahwa Indonesia mencatatkan tingkat deforestasi terendah dalam sejarah. Mereka mengatakan bahwa menurut analisis bersama yang dilakukan oleh World Resources Institute (WRI) Global, University of Maryland, dan KLHK, yang difasilitasi oleh Norwegia, menunjukkan bahwa antara tahun 2022 dan 2023, laju deforestasi di Indonesia hanya 0,13 juta hektar per tahun.
Berbicara pada Oslo Tropical Forest Forum 2024 di Norwegia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyoroti keberhasilan penurunan deforestasi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. “(Pencapaian ini) merupakan yang terendah sepanjang sejarah, melampaui negara-negara lain,” ujarnya.
Menteri Siti menekankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi, selaras dengan Kontribusi yang Diniatkan Secara Nasional (NDC) Indonesia. Beliau merinci Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030, sebuah inisiatif yang mengatur aksi iklim yang sistematis dan terintegrasi di 15 kelompok. “Rencana ini mengikat secara hukum, bukan sekadar komitmen di atas kertas,” tegasnya.
Kemajuan dalam pengurangan emisi cukup baik, dengan Indonesia berhasil melampaui target NDC dengan selisih yang signifikan. Dukungan keuangan berbasis hasil dari Norwegia, dengan total USD 156 juta, telah mendukung upaya Indonesia, yang sebagian besar didanai oleh anggaran nasional.
Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyoroti keberhasilan penanganan kebakaran hutan selama El Niño baru-baru ini dan upaya-upaya berbasis masyarakat yang sedang berlangsung untuk merehabilitasi lahan gambut dan hutan bakau.
“Upaya rehabilitasi lahan gambut dan mangrove berbasis masyarakat mengalami kemajuan yang baik, seperti yang disaksikan oleh Menteri Eriksen pada kunjungannya baru-baru ini,” katanya.
Menteri Siti juga membahas perluasan hak atas tanah untuk masyarakat lokal dan masyarakat adat, yang telah meningkat delapan belas kali lipat di bawah pemerintahan saat ini, serta meningkatkan inisiatif perhutanan sosial.
Forum ini diakhiri dengan Menteri Siti mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Norwegia dan mitra internasional atas dukungan mereka, yang telah berperan penting dalam perjalanan Indonesia menuju kehutanan berkelanjutan dan konservasi lingkungan. (nsh)